courtesy of opiniisipareri.wordpress.com
 
Saya jadi berpikir ulang tentang semua hukum yang dibuat oleh para pakar hukum: apakah hukum yang mereka buat hanya befungsi sebagai formalitas saja atau hukum-hukum itu memang berguna bagi kemaslahatan umat manusia. Akan sangat menyedihkan sekali setelah semua kerja keras yang dikerahkan, penelitian demi penelitian, semua terbuang dengan sia-sia. Karena pada hakekatnya hukum yang berlaku didunia ini hanyalah hukum rimba – hukum yang menyatakan bahwa siapa yang kuat dia yang benar.

Begitu juga, di dunia yang maya ini – dunia yang keberadaannya hanya sebagai simulasi dari kehidupan nyata – toh nyatanya juga menerapkan hukum yang sama. Siapa yang kuat dia yang berhasil mengendalikan keadaan.

Blog telah mengubah cara pandang manusia. Blog telah melahirkan satu sejarah dimana umat manusia bisa berbagi informasi melalui tulisan. Bukan hanya informasi bersifat formal seperti berita, tapi juga pengalaman pribadi. Dan itu berlangsung hingga saat ini. Ada interaksi antara penulis dan pembaca yang bersifat sangat personal sehingga lahirlah kehangatan ala keluarga.

Namun akhir-akhir ini keberadaan blog semakin terancam karena lahirnya satu budaya baru –budaya dimana meraih informasi melalui mendengar dan melihat (menonton) lebih dianggap menyenangkan daripada membaca. Saya meminta maaf jika saya lebih memihak kepada kaum elitist yang mengatakan bahwa membaca lebih baik dari pada menonton. Membaca adalah kegiatan aktif dimana dalam prosesnya sipembaca akan hanyut dalam kegiatan menerima atau menyanggah argumentasi yang ada. Menonton sebaliknya adalah kegiatan pasif, dimana kesadaran penonton dimanipulasi melalui gambar dan visual.

Budaya baru yang sedari tadi saya singgung adalah Vlogging. Masih produk dari prusahaan yang sama (Google) namun berbicara untuk hal yang berbeda. Vlogging mengajak dunia untuk mengalami hal baru yang menurut saya adalah budaya malas, dimana informasi diraih dengan menonton. Malas baik disisi si pemberi berita kerena mereka bekerja secara otomatis.

Sungguh generalisasi adalah sebuah kebodohan. Oleh karena itu saya tidak akan menggunakan argumentasi yang sama untuk semua kalangan. Ada banyak vlogger yang juga bermanfaat bagi kemaslahatan umat. John Green misalnya dengan blognya crashcourse menjadikan youtube sumber informasi yang bagus. Tapi tetap saja, kehadiran sumber seperti ini membuat orang malas membaca sumber langsung karena ada orang lain yang membacakan dan memberikan rangkuman buat mereka.

Efek lain dari vlogging adalah meningkatnya narsisme. Apakah narsisme sebuah psychological disorder? Entahlah.. tapi ini bukanlah hal yang baik bagi dunia. Karena kehadiran budaya narsisme juga menghadirkan budaya insecurity, dimana anak-anak muda menilai kesempurnaan melalui penampilan luar saja.

Jadi vlogging atau blogging? Saya lebih memilih blog karena alasan yang saya paparkan diatas. Tapi tenang saja, saya sangat menghargai kalian yang lebih memilih vlogging. Tidak perlu lah perbedaan membuat kita saling membenci.

Akhir-akhir ini saya sering sekali ditanyai tentang beasiswa pemerintah Turki. Namun karena saya bukan awardee beasiswa penuh pemerintah Turki, saya pun dengan terpaksa akhirnya harus mengatakan "maaf saya bukan anak beasiswa pemerintah Turki." Saya ingin sekali membantu tapi dari pada saya ngasih informasi yang salah akhirnya saya memutuskan untuk mengarahkan mereka ke teman lain yang kebetulan penerima beasiswa Turki penuh.

  1. Beasiswa Destek/Basarili Bursu

email konfirmasi bahwa saya lulus seleksi beasiswa destek/basarili bursu
Sebenarnya saya pernah mendapatkan beasiswa dari pemerintah Turki di tahun 2014-2015, tapi bukan yang secara penuh melainkan beasiswa yang berlangsung hanya setahun. Nama beasiswanya Turkiye Burslari Destek/Basarili Bursu. Bedanya beasiswa ini dengan beasiwa YTB, beasiswa ini tidak mengcover asrama, asuransi dan biaya SPP (hal-hal yang umumnya di cover oleh beasiswa penuh pemerintah Turki.) Beasiswa ini hanya memberi uang bulanan sekitar 400TL perbulan untuk S1, 500TL untuk S2 dan 600TL untuk S3. Beasiswa ini diperuntukkan kepada mahasiswa-masiswa asing yang sudah berkuliah di Turki dengan biaya pribadi.

Jadi, kalau ada pertanyaan seperti apakah saya kuliah di Turki dengan beasiswa? Jawabannya antara iya dan tidak. Iya, karena memang selama saya di Turki saya sempat menerima beasiswa dari berbagai organisasi dan institusi seperti Pemerintah Turki dan Uni Eropa. Dan tidak, karena status beasiswa saya bukan beasiswa penuh. Jadi kalau semester ini saya dapat beasiswa, misalkan - semester depan belum tentu. Tergantung apakah saya bisa menemukan funder-nya atau apakah aplikasi saya diterima.

Kembali lagi kebeasiswa Destek/Basarili bursu, untuk persyartatannya adalah sebagai berikut:
  1. Terdaftar di salah satu universitas Turki dibuktikan dengan ogrenci belgesi atau surat keterangan mahasiswa yang diambil dari kemahasiswaan kampus. Harus ditandatangani.
  2. Berhasil secara akademis. Dibuktikan dengan transkrip nilai. Untuk destek bursu IPK min 2.5 dan untuk basarili bursu IPK min 3.5
(artinya, untuk mendaftar beasiswa ini, kamu harus sudah berkuliah min 2 semester)
  1. Persyaratan normal seperti dokumen (paspoor, ikamet, dll)
  2. Mengisi pertanyaan umum beasiswa seperti, mengapa memilih Turki, mengapa memilih jurusan itu, apa rencana setelah lulus dll)
  3. Mendaftar secara online di turkiyeburslari.gov.tr

Nah, untuk tanggal pendaftaran biasanya dibuka dibulan oktober setiap tahunnya. Untuk kepastiannya ikuti saja website resmi beasiswa Turki.

Jika lolos, pihak panitia akan menghubungi secara langsung melalui email untuk follow up. Untuk proses selanjutnya adalah mengirim semua dokumen resmi melaui pos ke alamat pemberi beasiswa di Ankara.

Selang sebulan setelahnya, panitia akan mengirim no rekening bank vakif atas nama penerima beasiswa. Selanjutnya kamu bisa mengunjungi kantor bank vakif terdekat dan meminta untuk dibuatkan ATM dengan nomor rekening yang sudah diberikan. Beasiswa pun akan dikirim setiap bulannya kedalam rekening itu. Karena biasanya beasiswa cair di Januari, sedangkan beasiswa dimulai dari bulan September, siap-siap saja menjadi mendadak kaya HAHA. Karena dikali pertama beasiswa langsung di rapel dari bulan sembilan hingga bulan satu.

Buat teman-teman yang sudah di Turki dan kuliah dengan biaya pribadi silahkan mencoba beasiswa ini. Walaupun jumlahnya tidak besar, cukup lah untuk membantu meringankan beban orangtua. Selamat mencoba beasiswa Destek/Basarili semoga sukses :) 

  1. Beasiswa Penuh Pemerintah Turki
bentuk depan website beasiswa pemerintah Turki tahun 2012-2014


Sekarang saya akan membahas beasiswa yang sesungguhnya, yaitu beasiswa penuh yang disediakan oleh pemerintah Turki. Tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, saya bukan penerima beasiswa ini jadi saya tidak tahu secara detail.

Untungnya saya punya teman yang sudah mendokumentasikan pengalamannya saat mendaftarkan beasiswa ini. Jadi saya pikir untuk apa saya riset dan menulis ulang hal yang sudah ditulis dengan sempurna. Untuk itu saya hanya akan memberikan linknya dibawah ini:

  1. Informasi umum
Link:

Didalam link ini kamu bisa mendapatkan informasi tentang:
-Apa Turkiye Burslari dan apa saja yang di cover oleh beasiswa ini
-Tentang prosedur beasiswa ini
-Tentang dokumen yang diperlukan

  1. Pengalaman Wawancara Beasiswa Turki
Link:

Didalam link ini kamu akan mendapatkan informasi tentang:
-apa saja yang perlu dipersiapan saat wawancara
-tips untuk sukses saat wawancara

  1. FAQ (frequently asked questions) Beasiswa Turki
Link:

Didalam link ini kamu akan mendapatkan informasi tentang:
-pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanya oleh teman-teman yang berniat untuk mendaftar beasiswa Turki.

Saran saya untuk para pemburu beasiswa, jangan tanya hal-hal kecil yang sudah pasti jawabannya karena kasian juga teman-teman kalau harus menjawab hal yang sama setiap hari. Kalau perlu google dulu pertanyaan yang akan kalian sampaikan, siapa tahu informasinya sudah tersedia di google. Hal ini berlaku untuk umum, baik kepada panitia maupun kepada para senior yang berpengalaman tentang beasiswa ini. Saya jamin kalau kalian bertanya tentang hal-hal konyol, mereka nggak akan menjawab.

Jadi sekarang kalau kalian butuh informasi tentang beasiswa Turki, sudah tau kan linknya. Jangan lupa buat baca ya. Kalau setelah baca masih juga ada yang menjanggal, silahkan deh tanya kesaya. Nanti kalau saya nggak tau juga, saya akan tanya keteman yang mendapatakan beasiswa.

Selamat mencoba semoga sukses. Dan sampai jumpa di Turki :)

courtesy of mocpages.com
Dipostingan kali ini saya ingin mendedikasikan tulis kali ini khusus buat para pembaca blog ini. Akhir-akhir ini saya banyak sekali mendapatkan feedback secara langsung di akun media sosial dari para pembaca. Dan saya ingin mengungkapkan betapa senangnya saya mendapatkan sapaan dari kalian.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih banyak karena kalian telah meluangkan waktu untuk mengunjungi gubuk reyot saya (blog saya). Saya yakin kalian semua mempunyai kesibukan masing-masing, seperti kuliah, kerja dan lain-lain. Namun, dibalik kesibukan itu semua, kalian masih menyempatkan diri untuk mengunjungi blog ini. Untuk hal itu saya ingin mengucapkan terimakasih banyak…………… (you just don't know folks, how important you are in my life.) Saya tahu jumlah kalian cuma sebilangan jari. Namun apalah jumlah. Kwalitas lebih penting (menghibur diri hehe). Saya tahu kita belum begitu dekat. Namun I want to tell you that having conversation with y'all is the kind of thing that makes me do blog. Jadi jangan segan untuk menghubungi saya. Semua kontak saya telah tersedia di bagian kontak. Dan kalau kalian juga punya blog, jangan segan untuk membaginya kesaya. Selain ngeblog saya juga sama seperti kalian, saya adalah pembaca blog lain. Bahkan tak jarang, seperti kalian, saya juga menjadi pengagum gelap blog lain. Jadi sekali lagi kalau kalian punya blog, jangan takut untuk berbagi dengan saya. Mari saling menginspirasi melalui blog.

Kita semua mulai nge-blog atau menjadi pembaca blog dengan alasan yang berbeda-beda. Ada yang ngeblog untuk mengembangkan bakat menulisnya. Ada yang nge-blog karena ini berbagi pengalaman. Ada yang nge-blog untuk mendokumentasikan perjalanannya. Begitu juga sebaliknya, ada yang membaca blog sekedar mencari inspirasi. Ada yang mengunjungi blog karena senang membaca pengalaman orang lain. 

Saya tergolong kesemua jenis ini, saya ngeblog karena saya suka dunia menulis. Saya ngeblog karena saya ingin kehidupan saya terdokumentasi - saya sadar bahwa ingatan manusia terbatas. Jadi menulis adalah cara saya untuk jika sewaktu-waktu saya tiba-tiba pikun (nauzubillahi min zalik) saya bisa baca kembali hal-hal yang sudah saya lakukan dalam hidup saya. 

Saya juga mengunjungi blog orang lain karena saya menemukan banyak sekali inspirasi disana. Juga terkadang karena saya butuh informasi. Saya adalah tipe orang yang selalu berusaha untuk mencari tahu apa yang saya harus expect dari hal yang saya akan lakukan. Misalnya, saya akan makan bakso di warung A. Sebelum pergi ke warung A saya google dulu "warung A", tiba muncul tulisan dari seorang blogger yang bercerita tentang warung A dan it's all just made my day. Percaya atau tidak, ketika mencari informasi tentang satu hal penting misalknya tentang tinggal di satu kota atau satu negara, saya merasa lebih nyaman dan tenang ketika mendapatkan info itu dari blogger bukan dari website resmi. Saya merasa bahwa opini para blogger lebih honest, dan mungkin karena naluri sesama blogger saya langsung percaya apapun yang mereka katakan tentang kota itu. Buat para blogger jangan bohong ya HEHE

Seperti yang saya katakan tadi postingan ini hanya bermaksud untuk menyapa siapapun yang mengunjungi blog ini. Saya tidak akan membahas apapun disini. Sekali lagi terimakasih telah menyempatkan waktu untuk mengunjungi blog ini. Saya akan sangat mengapresiasi jika kalian menyapa saya baliK di kolom komentar dibawah ini. Saya janji akan menjawab secepat mungkin. Jangan lupa untuk menyertakan alamat blog kalian kalau kalian punya blog. Oh ya, kalau kalian punya request tulisan - saya akan senang hati mencoba untuk menuliskannya :) 

Ini hanya permulaan didalam hubungan kita. Selanjutnya mungkin kita bisa beranjak ketahap selanjutnya seperti bertukar kartu pos? who knows, right?

Salam blogger and salam pembaca blog juga.

Yours,

Adhari 
Randomly picked from internet

Ada perasaan yang sangat umum dialami oleh mahasiswa akhir. Perasaan itu terkadang sangat sulit untuk dideskripsikan. Namun bagi mahasiswa akhir, itu sangat riil. Dalam satu sisi mereka sangat bahagia karena akan membuktikan kemampuan mereka dalam menjalani sebuah misi. Mampu menyelesaikan misi itu hingga akhir tanpa ada kata menyerah adalah bentuk keberhasilan. Mengingat tidak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk berhenti ditengah jalan. Namun disisi lain mereka juga dihadapkan pada situasi dilematis. Situasi dilematis itu cukup dirangkum oleh pertanyaan "apa misi selanjutnya?".

Tentu hanya ada dua pilihan dalam tahap ini melanjutnya pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau terjun kedunia kerja. Namun sepertinya sekarang ini sangat sulit untuk menentukan nasib, karena sepertinya nasib kita semua telah ditentukan oleh SISTEM.

Akhir-akhir ini saya sering melakukan riset tentang lowongan kerja. Bukan berarti saya telah memutuskan untuk langsung kerja setelah lulus nanti. Hanya sebagai plan B, kalau-kalau plan A saya tidak berhasil. Namun dari semua lowongan kerja kebanyakan mensyaratnya adanya pengalaman kerja minimal dua tahun. Hal ini tentu membuat saya kaget. Bagaimana mungkin kami yang baru lulus ini (fresh graduate) mempunyai pengalaman kerja, jika kalian para perusahaan tidak memberikan kesempatan itu? Toh kalian sendiri yang menyiptakan sistem (memiliki pengalaman kerja minimal 2th). Seandainya semua perusahaan mensyaratkan yang sama, dari mana kami harus mendapatkan 2 tahun pengalaman kerja itu?

Bukan hanya itu, yang paling mengejutkan adalah ketika persyaratan berpengalaman kerja bertambah menjadi minimal 4 atau 6 tahun. Belum lagi dengan persyaratan umur yang sangat mendetail. Bagaimana kalau persyaratan umur maksimal 25 tahun dan pengalaman kerja minimal 6? Lalu kita harus memulai kerja saat umur berapa? Sejak umur 3 tahun? Dulu ijazah menjadi tiket untuk bisa kerja. Sekarang ternyata ijazah saja tidak cukup. Tapi juga harus dibarengi dengan pengalaman kerja. Nasib hidup dinegara kapitalis.

Karena belum memiliki pengalaman kerja sedikit pun, saya akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan informasi beasiswa S2 saja. Dan ternyata sama, organisasi pemberi beasiswa seperti Chavening dan Fullbright juga mensyaratkan hal yang sama, pengalaman kerja minimal 2 tahun.

Lalu apa yang harus dilakukan mahasiswa yang baru lulus? Bekerja jadi pelayan restoran selama dua tahun baru bisa bekerja dibidangnya? Baru bisa mendaftar beasiswa s2?




Sungai Seine Paris (Koleksi Pribadi)
Berhentilah berbohong. Kini saatnya kita berbicara jujur. Apakah kita akan konsisten dengan jawaban cliché setiap kali ditanya "untuk apa kuliah ke luar negeri?",  "saya ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik." Bagaiman dengan jawaban yang lebih jujur, seperti "saya ingin jalan-jalan!" Yup, begitulah kenyataannya. Kita semua ingin jalan-jalan atau traveling, bahasa yang lebih mampu meromantisasi kata jalan-jalan itu sendiri.

Mungkin saya terlalu berlebihan dalam men-generalisasi motif orang dalam merantau ke luar negeri. Mungkin motif yang terkesan nakal ini hanya berlaku pada diri saya seorang. Tapi kalau kebetulan kalian juga memiliki motif sama seperti saya (merantau keluar negeri karena ingin jalan-jalan dan melihat dunia), saya punya berita baik. Di Turki, impian kalian untuk melanglang buana bisa menjadi kenyataan. Bagaimana caranya?

Program Petukaran Pelajar (Exchange Program)

Tour Selat Bosphorus Turki
Pernah iri karena teman-mu beruntung bisa kuliah di Eropa? Iri, bukan karena pendidikan Eropa yang terkenal sangat bagus, tapi iri karena sisi lainnya seperti karena dengan berkuliah disalah satu negara Uni Eropa, dia otomatis bisa keluar masuk ke 26 negara Eropa lainnya. Mendengar kemungkinan ini saja mata kamu langsung berninar-binar.

Berita baik, buat mahasiswa asing di Turki, kalian bisa merasakan privilege yang sama. Bukan, Turki belum masuk ke Uni Eropa - Turki juga belum masuk ke teritori Schengen juga. Tapi ada satu alasan mengapa kamu bisa merasakan hidup dibenua biru selama maksimal 2 semester.

Nah, meskipun Turki secara utuh belum menjadi bagian dari Uni Eropa, ada instansi tertentu dimana Turki sudah menjadi bagian dari Eropa. Pendidikan, misalnya. Sistem pendidikan di Turki mengacu pada sistem pendidikan Eropa. Ini bisa dilihat dari penerapan sistem ECTS dan sistem pendidikan Bologna di kampus-kampus di Turki. Inilah mengapa disalah satu program departemen pendidkan Uni Eropa (Erasmus+) Turki juga diikut sertakan.

Eramus+ adalah program pertukaran pelajar antar negara Uni Eropa, dimana para mahasiswa bisa mengajukkan diri untuk menghabiskan maksimal dua semester di salah satu kampus yang ada di benua Eropa. Jadi, bagi kamu-kamu yang gila jalan-jalan ini adalah kesempatan emas. Buruan cek website kampusmu dan pelajari persyaratannya. Siapa tahu semester depan kamu bisa ada di Eropa. Bisa menikmati sarapan pagi paling historis dalam hidupmu, seperti menyuruput segelas kopi panas ditemani croissant tepat ditepi sungai Seine sambil melihat kemegahan menara Eiffel.

Staj/Intership di Benua Biru

Selain mengambil mata kuliah, Erasmus+ juga menyediakan program Internship. Penasaran nggak sih bagaimana rasanya bekerja di perusahan-perusahan di Eropa? Siapa tahu dengan mengambil program internship ini kamu jadi terinspirasi untuk menciptakan dunia kerja yang lebih profesional nantinya saat kamu kembali ke Indonesia.

Sama seperti program kuliah, program internship ini juga menyediakan uang saku. Untuk jumlahnya silahkan tanyakan langsung ke International Relations Office di kampusmu.

Mevlana Degisim Programi

Erasmus+ bukanlah satu-satunya program pertukaran pelajar yang ada di Turki. Pemerintah Turki memiliki program yang mereka ciptakan sendiri namanya Mevlana Degisim Programi. Hampir sama seperti Erasmus+, bedanya program mevlana megutamakan negara-negara di luar Uni Eropa sebagai tujuan studi. Negara-negara yang ada didalam list seperti negara Balkan, Amerika Latin, Afrika dan Asia. Bahkan, Indonesia juga termasuk lho. Tapi menurut rumor yang beredar, kita nggak diizinin untuk memilih negara asal. Sebagai opsi, kenapa nggak pilih negara tetangga seperti Malaysia saja, dengan begitu kamu bisa mudik setiap kali ada liburan panjang. Tapi kembali lagi, negara pilihan tergantung dengan kampus asalmu, karena sistem program ini adalah perjanjian antara insitusi bahkan antar jurusan. Kujungi saja website kampusmu untuk memastikan.

Farabi

Masih berkaitan dengan program pertukaran pelajar. Bedanya yang satu ini berlaku antar kampus di dalam Turki. Jadi kalau kamu ingin merasakan satu atau dua semester di kota lain didalam Turki, kamu bisa ikut program ini. Tapi hati-hati, pastikan semua mata kuliah yang kamu pilih bisa mengganti mata kuliah yang kamu harus ambil di kampus asal. Bisa-bisa nanti kamu harus ngulang, kalau mata kuliahnya tidak disetujui kampus asal.

Work and Travel 

Masih kuliah tapi juga penasaran gimana rasanya dunia kerja? Ada program yang memfasilitasi kekepoan kamu terhadap dunia kerja, nama program itu Work and Travel. Program ini sangat menarik, bukan hanya program ini memfasilitasi pelajar untuk mengalami dunia kerja, program ini juga memfasilitasi pelajar untuk mengalami dunia kerja DI NEGARA LAIN dan negara tersebut adalah Amerika!

Program Work and Travel ini biasanya berlangsung selama liburan musim panas. Jadi kalau kamu belum punya rencana mau ngapain summer ini, kamu bisa langsung mendaftarkan diri untuk program yang satu ini. Persyaratannya, kamu harus sudah terdaftar disalah satu kampus di Turki. Selain itu kamu juga harus membayar biaya kepada agen Work and Travel sebesar 1800USD belum termasuk harga tiket dan biaya visa.

Program yang satu ini juga bisa menjadi sebuah studi lapangan buat kamu untuk membuktikan apakah ide American Dreams itu benar atau tidak. Menurut beberapa teman saya yang sudah mengikuti program ini, uang yang kamu keluarkan bisa kembali bahkan berlipat ganda selama tiga bulan asal kamu mau kerja keras. Normalnya mereka yang mengikuti program ini hanya terikat pada satu pekerjaan. Tapi kalau kamu mau menghasilkan dolar yang lebih banyak, tidak ada salahnya untuk kerja lebih dari satu kerjaan. Dan beberapa teman saya sudah memperaktikkan hal ini, mereka pun pulang dengan pundi-pundi dolar yang lumayan.


Konferensi Internasional

Bagi kamu yang menggeluti dunia akademisi, atau akan terjun kedunia akademisi mengikuti konferensi bisa menjadi nilai plus saat nanti melamar kerja. Bukan hanya mendengarkan pembicaraan para keynote speakers, ini saatnya kamu untuk terjun langsung mempresentasikan jurnal mu. Syukur-syukur kalau jurnal yang kamu presentasikan lolos publikasi di publishing house jurnal internasional

Letak Turki yang secara geografis dekat ke tiga benua, Asia, Eropa dan Afrika, membuat kamu lebih gampang untuk mengikuti konferensi internasional. Dalam artian biaya trasport bisa lebih diminimalisir. Untuk informasi konferensi internasional kamu bisa cek langsung di google, akan ada website seperti conferencealerts.com yang akan menpdate semua jawdal konferensi sepanjang tahun.

Solo Traveling

Saatnya menguji kekuatan paspor hijaumu! Nah, berhubung kamu lagi di Turki, tidak ada salahnya untuk jalan-jalan sendiri. Jika visa adalah hal yang paling menakutkan dalam sejarah paspor Indonesia, kenapa nggak jalan-jalan ke negera bebas visa atau negara yang menyediakan visa alternatif seperti VOA (visa on arrival) dan elektronik visa. Dengan visa hijau mu, kamu bisa mengunjungi negara-negara yang tidak begitu jauh dari Turki seperti Maroko, Oman, Tajikistan, Yordania dan lain-lain dengan sistem visa altenatif.

Jadi, sekarang kamu sudah tau kan gimana caranya untuk merealisasikan impian mu untuk melanglang buana dari Turki? Sekarang saatnya untuk menjemput kesempatan!


Adhari
Mahasiswa Sastra Inggris di Salah Universitas di Turki