RAMADHAN IN TURKEY 7: Perjalanan Panjang Mengkhatamkan Al-Quran


#7. Perjalanan Panjang Mengkhatamkan Al-Quran


Semua orang, setiap ramadhan tiba, pasti memiliki motifasi atau niat untuk mengkhatamkan Al-quran.

Sempat nggak percaya diri untuk bisa khatam ramadhan kali ini. Dengan estimasi bahwa (akan) mecoba kerja selama musim panas termasuk bulan puasa. Untuk itu, sebelum ramadhan, sudah punya program sendiri. Menghatamkan Al-qur'an beserta artinya. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk khatam. Tapi waktu itu nggak ada target khusus. Hanya mengusahakan diri untuk membaca minimal empat halaman dalam sehari. Alhamdulillah beberapa minggu setelah ujian akhir (final) akhirnya khatam.

Mengingat rencana awal untuk bekerja gagal akhirnya mengikrarkan niat baru lagi. "Harus bisa khatam!"

Di hari pertama puasa berusaha untuk baca dengan perlahan. Baca satu juz sehari. Tapi seiring waktu dengan banyaknya undangan buka puasa dirumah keluarga Turki dan juga buka puasa bersama mahasiswa Indonesia, bacaan Al-quran jadi kececer. Jadi tak terarur. Kadang baca, kadang nggak. Kadang sehari bisa baca lebih dari satu juz, terkadang juga gak baca sama sekali. Mulailah percaya diri hilang. Bisikan untuk nggak bisa khatam terdengar lagi. "Ya sudahlah, kamu nggak akan khatam kali ini."

Ambisi untuk mengkhatamkan Alquran hilang tapi masih berusaha untuk membaca. Yang penting baca dulu. Minggu ketiga saja belum lewat juz 20.

Tapi Alhamdulillah beberapa hari terakhir berusaha lebih giat. Sehari kadang menghabiskan dua juz. Tadinya siang hari nggak bisa baca karena perut kelaparan. Mulut kering. Tapi sekarang berusaha untuk nggak menajadikan itu alasan.

Rutinitas yang tak terdugapun tercipta. Baca setelah buka puasa satu juz dan setelah sahur satu juz lagi. Terus diminggu ketika ditambah lagi setelah shalat duha dan setelah zuhur. Alhamdulillah kemarin hari kamis tanggal 24 juli 2014 sudah khatam.

Terlepas dari semua pendapat tentang mengkhatamkan Alquran. Ada yang mengatakan bahwa mengkhatamkan bukanlah suatu kewajiban. Yang terpenting adalah memahami. Tapi untuk kali ini saya ingin mengatakan bahwa, meskipun saya tidak memahami 100% apa yang saya baca, ada hal lain yang saya dapat yaitu lelegaan dan rasa bahagia yang tak ternilai harganya.

Lega karena telah mampu mengalahkan hawa nafsu yang tak hentinya menggoda untuk melakukan hal lain. Lega karena Allah masih memberikan kesempatan untuk dekat dengannya. Lega karena bulan puasa bisa dipergunakan untuk hal-hal positif.

Secara fisik memang tidak dapat apa-apa. Tapi ada kebahagiaan yang tak ternilai yang tercipta tanpa sebab. Mungkin ini hadiah dari Allah..

Ramadhan tinggal dua hari lagi. Sampai jumpa ramadhan. Andai saja kamu tahu betapa kami menginginkan untuk selalu bersamamu. Terimakasih telah menciptakan satu bulan yang paling indah dalam hidupku. Terimakasih telah menanggalkan segala kesemrautan yang sering terjadi dibulan-bulan lain. Walaupun sangat berbeda dari tahun ketika kami masih bersama kerluarga, tapi kau tetap kami rindukan. Kehadiranmu adalah anugerah bagi kami. Semoga kita bisa bertemu lagi ditahun selanjutnya. :)

0 comments: