Europe Trip 2 - Paris


Repost dari tulisan di facebook pribadi

Ada sisi positifnya saya mengujungi paris di umur ke 21, yaitu di bolehkannya memasuki museum dengan gratis. Siswa yang berumur 18-24 tahun di izinkan memasuki museum dengan gratis - syaratnya siswa tersebut harus memiliki surat izin tinggal (residence permit) dari negara EU. Nah, kebetulan saya sedang tinggal di Romania untuk enam bulan dalam rangka mengikuti program pertukaran pelajar (Erasmus+) dan telah mengantongi surat izin tinggal dari kantor imigrasi Romania, jadilah kesempatan emas ini berlaku buat saya.

 

Museum dan icon kota yang saya masuki dengan gratis di antaranya Musium Luvre, musium yang menyimpan koleksi lukisan Da Vinci, the last supper dan Mona Lisa dan The Arch of Triumph.

 

Tempat-tempat yang harus di kunjungi di Paris versi saya:


1. Menara Eiffel




2. The Arch of Triumph




3. Musium Luvre






4. Notre Dame





5. Sungai Seine




6. Pantheon






Tempat favorit saya di Paris, toko buku Shakespeare and Co. Entah apa yang sepsial dengan toko buku ini. Padahal harga-harga bukunya juga sangat mahal. Ditambah lagi kalau berkunjung di pagi hari akan dipenuhi oleh para turis. Kalau ingin membaca buku dengan tenang di toko buku ini, datanglah di malam hari. Toko buku ini buka hingga jam 11 malam.

Oya, yang spesial dengan toko buku ini, karena toko buku ini kerap menjadi tempat tonngkorang para penulis hebat seperti Hamingway dan lain-lain. Sampai hari ini pun toko buku ini masih menyediakan ruangan khusus bagi penulis profesional untuk berdiskusi. Bahkan konon katanya penulis dapat menginap didalam toko buku ini gratis.


8. Mesjid Agung Paris



 

Setelah mengunjungi Paris saya merasa bahwa Paris adalah satu tempat wisata dimana seorang harus berkunjung sekali seumur hidup tapi setelah itu tidak ingin kembali lagi. Kenapa? Mungkin karena volume pengunjung yang terlalu padat?

 

Saran saya jika berkunjung ke Paris, berkunjunglah disaat low season. Masalahnya Paris sepertinya tidak pernah surut pengunjung.

 

Alasan berikutnya karena sistem underground Paris yang super ribet. Di arah menuju stasiun metro atau RER ada banyak pilihan menuju stasiun lainnya. Terkadang untuk menuju ke ruang tunggu kereta, dibutuhkan waktu sampai 30 menit. Ditambah lagi karena lokasi ruang tunggu kereta berada sangat jauh didalam trowongan.

 

Terakhir karena warga Paris tidak begitu ramah. Dimana-mana turis sangat dihargai. Tidak dengan di Paris. Banyak orang yang takut untuk ditanya. Alasannya mungkin karena banyaknya penjual dan orang-orang yang meminta bantuan. Sehingga kalau ditanya mereka jadi malas.

 

Secara keseluruhan Paris memang sangat membuka mata. Apalagi dengan arsitektur kota Paris yang sangat detail. Bagi yang suka foto-foto, setiap sudut kota Paris sangat cocok untuk dijadikan latar!

Tulisan saya lainnya menyangkut Europe Trip:


0 comments: