MENJADI YANG KAU INGINKAN

The pic is taken from google.com
Sering sekali kita mendengar kata-kata petuah "Jadilah Apa yang Kau Inginkan". Namun pada kenyataannya sangat sulit menjadi apa yang diinginkan. Demi untuk menjadi apa yang diinginkan, acap kali seseorang harus melewati banyak rintangan. Mengorbankan apa yang dimiliki, mulai dari harta, pikiran maupun waktu.

Ketika masa ujian, tak jarang para siswa mengucapkan niat atau nazar untuk kelulusan. Mereka percaya dengan begitu ada kemungkinan besar baginya mendapatkan hidayah tuhan. "Takdir ada ditangan tuhan" kata mereka. Aku percaya dengan itu. Campur tangan tuhan pasti ada dalam
segala denyut nadi kita.

Hal ini juga yang sering di buat keliru oleh beberapa oknum. Sering disalah artikan. Banyak yang bernazar tapi tanpa aksi. Bagaimana mungkin Tuhan memberikan hidayahnya untuk orang yang tak berusaha. Padahal sudah jelas dalam Al-qur'an "Tidak akan berubah suatu kaum kalau mereka sendiri tidak merubahnya”. Dengan kata laim tuhan bilang “Semua keputusan ada ditangamu” .

Aku dan Kakakku sering menelpon Orangtua, bahkan ketika waktu libur untuk meminta didoakan oleh Ibu. Ridhallah fi ridho walidaini. Ibu sering bilang "Makanya jangan pernah ninggalin shalat, kalau kamu tidak shalat bagaimana mungkin do'a bisa terkabul. Hp saja kalau tidak sama-sama aktif, tidak akan terhubung". Setelah meresapi kata-kata itu, hati kecil ku langsung meng-iakan. Dan memang masuk akal.

Pada dasarnya hidup akan indah dan mudah ketika itu kita jalani dengan sepenuh hati. Ketika itu benar-benar datang dari hati. Banyak contoh orang-orang yang mengakhiri sekolahnya ditengah jalan karena tidak sanggup terus menerus dipaksa oleh keadaan. Tak jarang juga ada yang nekad mengakhiri hidupnya hanya karena lelah memikirkan keinginannya yang terus menerus ditentang atau karena usaha yang telah ia lakukan tak kunjung mebuahkan hasil.

Untuk itu jadilah apa yang kau inginkan. Tak perlu menyerah pada keadaan. Jangan biarkan ada yang memagari mimpimu. Namun jangan lupa pula, dalam pagar ada pintu. Maka sudahkah kamu memiliki pintu itu. Pintu yang bisa menghalangimu jatuh ketempat yang malah akan menghancurkanmu. Dalam artian, boleh berusaha untuk menjadi apa yang diinginkan selagi itu tak menghancurkanmu dan akidahmu.

0 comments: