INDAHNYA BUDAYA MEMBACA

The pic taken from goggle.com
Beberapa hari yang lalu temen saya baru pulang dari Indonesia untuk menghabiskan liburan musim panas. Dulu ketika dia menyatakan niatnya akan pulang ke Indonesia, sebagai orang yang gak pulang kampung pas summer aku langsung menginterupsi untuk nantinya dibawakan novel terakhir dari triloginya A. Fuadi. Rantau 1 Muara. Untulah dia memang mebawa novel pesanan ku itu. Tak perlu menunggu lama, hanya dalam sehari saja aku sudah menyelesaikan novel yang berjumlah 104 halaman itu.

Sejauh yang ku baca satu hal yang membuatku terkagum-kagum dan iri (kalaulah isi dari novel itu pengalaman asli). Aku sangat iri dengan cerita masa kecil mereka yang hobi membaca buku. Dalam buku itu juga diceritakan kalau keluarga mereka juga pencinta buku. Indahnya masa kecil yang mereka lalui

Terdapat banyak nama-nama buku terkenal yang mereka baca. Dengan membaca banyak buku-buku tersebut membuat cara berkomunikasi mereka tampak smart. Sangat mencirikan orang yang pendidikan. berpemahaman mereka luas.

Aku sangat iri dengan cara keluarga mereka mendidik. Indah rasanya kalau punya kebiasaan membaca. Menghabiskan buku-buku tebal tanpa mengernyitkan dahi.

Entah sejak kapan aku jadi mulai suka baca. Dulu melihat orang-orang nenteng novel saja aku sudah menelan ludah, tanda meng-aduh. Huh.. kataku dalam hati. Yang jelas waktu SMA aku jadi sering ke pustaka. Jadi suka minjem novel si Asma. Temen sekelasku. Waktu itu kebetulan bukunya A. Fuadi juga. Kadar bacaku masih tahap buku-buku cerita. Kalau buku pelajaran masih suka bosan. Tapi kalau tentang philosophy dan sejarah aku sangat suka.

Sejak saat itu aku jadi berniat untuk jadi collector buku. Suatu hari aku akan punya perpustakaan mungil hasil buku yang aku beli. Dari sekarang akan ku jaga dan kan ku bawa pulang satu persatu saat musim libur tiba. Hitung-hitung ngumpulin mainan masa tua nanti. Ketika tak ada lagi yang bisa dilakukan selain duduk dirumah. Dari pada bosan tua hanya duduk-duduk saja. Mending baca buku.

Bisa juga dijadikan warisan untuk anak cucu. Warisan harta bisa habis dibeli tapi kalau mewariskan buku yang isinya adalah ilmu dan pelajaran hidup itu, tidak akan pernah habis sampai kapanpun.

Akan ku ajarkan mereka budaya membaca. Bayangkan kalau anak nangis-nangis minta dihadiahi buku, bahagia rasanya. Daripada minta mainan yang sepulang dari toko mainan bisa langsung rusak dan merengek minta beli lagi yang baru. Sangat menyedihkan. Begitu terus tak pernah usai.

Mari budayakan membaca kepada sekeliling kita sejak dini. Mulai dari anak-anak kita dan keluarga kita. Kebetulan sekarang saya sudah punya dua keponakan. Saat waktu libur tiba nanti akan kubelikan mereka buku. Umur keduanya masih 3 tahun dan 2 tahun. Kalaupun yang dibutuhkan mainan akan kubeli mainan yang edukatif.

Kemarin waktu ke D&R aku pernah lihat mainan anak. Buku berwarna pink. Pas sekali, pikirku. Mungkin aku bisa memulai untuk memberi buku itu. Tak apalah kalau di awal-awal dia merobek-robek dulu. Setidaknya warnanya bisa membuat dia senang. Nanti juga dia suka. Dan lama-lama, setiap kali aku pulang dia akan menagih buku lagi. Kalaulah buku itu berbahasa Indonesia aku pasti sudah ku beli. Mungkin nanti aku bisa beli di D&R Indonesia.

Semangat Budayakan Membaca…!!!


0 comments: