Salah Satu Karakteristik Orang Indonesia. Baik ataukah Buruk ?

taken from saifulmuhajir.web.id

Sering sekali ketika bertanya kepada mereka-mereka yang sukses berkarir di Luar Negeri “apa kunci suksesnya?,” salah satu jawabannya adalah BERANI. Berani menunjukkan kemampuan yang ada dalam diri. Ini mungkin satu hal yang sangat ‘sulit’ bagi orang Indonesia. Orang Indonesia itu anti narcissism dalam hal ini. Kita suka malu-malu kalau ditanya “bagaimana kemampuan computer kamu?,” “bisa sedikit.” Jarang sekali, orang Indonesia asli, yang berani menjawab “saya bisa computer. Saya mampu di excel, dan lain-lain,” misalkan. 

Namun, saya yakin diera sekarang ini dimana katanya Indonesia sudah terjangkit westernization, semoga pemuda-pemuda Indonesia bukan hanya meniru gara berbicara atau trend pakaian tapi juga “mental” western. Mental dan kedisiplinan dalam bekerja. Dengan begitu, semoga kita bisa menunjukkan kedunia bahwa ‘pekerja’ asal Indonesia bukan cuma untuk bagian ‘dapur’ tapi juga bisa jadi pekerja professional.
*****
Ternyata budaya yang seperti ini bukan hanya ada di Barat tetapi juga di Turki. Ini jugalah mungkin yang menjadikan orang-orang Turki mampu bersaing sebagai imigran di Eropa. Menurut teman-temang yang sudah ke Eropa, terutama Austria, Jerman dan Prancis, banyak sekali orang-orang Turki yang bermukin disana. Tentu saja tidak semua bekerja di tempat professional, ada juga yang hanya bekerja sebagai penjual kebab, makanan khas Turki. Tetapi mental yang seperti ini, berani untuk membuka usaha di Luar Negeri, sangat jarang ada pada diri orang Indonesia. 

Saya sering sekali menulis kata kunci ‘Indonesia’ di Youtube ataupun Google, hanya untuk mencari tahu kemajuan Indonesia. Karena hari ini jarang sekali media menunjukkan ‘kebaikan’ atau ‘sisi baik’ Indonesia. Kebanyakan hanya sisi buruk. Tentu saja ini baik, untuk menunjukkan ke masyarakat atau atau membuka mata pemerintah bahwa ada banyak hal yang tidak baik. Sekali-sekalinya ada ‘berita baik’ maka itu adalah alat pencitraan.
Untungnya saya menemukan salah satu akun twitter yang memuat berita baik tentang Indonesia, ‘Good News From Indonesia’ dan tentu saja saya sangat dengan bangga menjadi salah satu pengikutnya (follower). 

Sebagai pemuda Indonesia yang masih malleable terutama dalam hal semangat. Menyedihkan sekali ketika media sering back and forth mebuat semangat kami luntur. Dan dengan memaca Informasi dari ‘Good News From Indonesia’ yang memuat tentang adanya anak Indonesia yang berprestasi, adanya pembangunan di Indonesia yang berarti Indonesia tidak stuck di tempat, ini sangat menyirami ‘semangat’ kami. Agar tumbuh lebih hijau dan juga semoga suatu saat banyak bunga yang bermekaran dari ‘semangat’ yang baru tumbuh itu.

TRIVIAL
Ada apa dengan tulisan ini?
Saat ini lagi musim ujian dan unique-nya mahasiswa Turki suka menebak-nebak apa yang akan jadi nilainya. “Kac Bekliyorsun?,” yang artinya “what do you expect?.” Kita mungkin lebih memilih menunggu hasilnya dengan harap-harap cemas tapi orang Turki seolah telah tahu ‘hasil yang akan ia dapat’ dengan merujuk ke cara mereka ketika menjawab soal. “I did it so well so I expect 90” mereka akan sangat berani mengeluarkan kata-kata seperti ini. Mungkin ini hal yang bagus sehingga ketika merasa nilai yang diberikan tidak sesuai, bisa protest. Di Indonesia, hal seperti ini mungkin dianggap sombong atau takabur. “Lihat saja nanti hasilnya, tidak usah tebak-meneba,” katanya. 

Mereka juga suka menanyakan kemapuan kita seperti “how good is your English?.” Sepertinya yang satu ini agak rude sih. Lagi pula bagaimana caranya kita dapat mendifinisikan kemampuan kita? Saya ajak saja dia berbicara “kalau begitu hayu bicara bahasa Inggris” dan ternyata ia cuma bertanya. Kalau bertanya seperti itu, belum tentu dia adalah orang yang berbicara bahasa inggris.

0 comments: