#5. Teaching by Doing
Mengajarkan
sesuatu tidak melulu harus dengan teori. Alangkah lebih baik apabila teori yang
diajarkan dibarengi dengan contoh. "Teaching by doing." Anak-anak
akan lebih mudah memahami dan mengikuti apa yang diajarkan. Kalau ingin
mengajarkan shalat maka tunjukkanlah dikehudipan sehari-sehari. Berikan contoh.
Laksanakan shalat lima waktu. Dengan melihat anda melakukannya anak dengan
sendirinya akan terbiasa dan termotifasi untuk melakukannya juga. Dengan ikut
melakukan apa yang diajarkan, anak akan lebih mudah untuk memahami dan menerima
ajaran itu.
Sebaliknya
apabila anda hanya menuntutnya melakukan tanpa memberikan contoh makan mustahil
dia akan melakukannya juga. Mungkin dia akan melakukan tapi itu hanya didepan
anda. Dibelakang ada ia mencuri-curi untuk tidak melakukan.
*****
Suatu sore,
setelah buka puasa, kami diajak shalat di atap apartemen. Kali ini atapnya
biasa saja. Atap dialih funsikan hanya untuk tempat berkumpul. Diatap ini kami
melakukan shalat magrib dan setelahnya duduk santai sambil nge-cay.
Tuan rumah yang
mengajak kami buka puasa kali ini adalah seorang pengusaha. Ia memiliki toko furniture tak jauh dari rumah tinggalnya. Ia
memiliki 5 anak yang juga bekerja bersamanya. Dan apartemen yang sekarang
sedang kami kunjungi adalah miliknya semua. Kalaupun bukan dia, penghuni disana
adalah keluarganya semua.
Ia berkisah,
diwaktu ia kecil tepat dibulan ramadhan seperti ia mendapatkan suatu pelajaran
yang sangat berharga. Ketika semua warung makan tutup ada seorang lelaki tua
non-muslim yang sedang mencari tempat makan. Namun tak ada satu pun warung
makan yang buka. Kebetulan keluarga sibapak ini memiliki rumah makan. Ia juga
sama dengan pemilik warung makan lainnya, tutup disiang hari ketika bulan
ramadhan.
Walaupun begitu
sang ayah tidak tega meliha lelaki itu. Ia menyuruh sang anak untuk mengambil
makanan dari rumah. Sang anak yang hidup dilingkungan relijius tidak mengerti
kenapa sang ayah memintanya melakukan hal itu. Ia tak bisa menolak sang ayah.
"Kenapa ayah
memberinya makan? Bukankah ini bulan puasa. Kenapa harus memberi makan orang
kafir?"
Dengan seksama
sanga ayah menjelaskan "kamu lihat kan semua warung makan tutup. Sedangkan
dia butuh makan. Kalau kita tidak memberinya makan lalu bagaimana? Kita tidak
tahu sudah berapa lama dia belum makan. Bukankan islam adalah agama rahmatan
lil alamin?"
Sejak saat itu ia
menanamkan pelajaran itu didalam hati bahwa membantu orang adalah hal yang
baik. Tak perlu melihat warna untuk memberikan kebaikan.
#6. TAUHID
#6. TAUHID
Tiba-tiba ia
mengosongkan gelas yang ada dihadapannya. "Kamu lihat ini?" Lalu ia
menelungkupkan gelas itu dan bertanya "apa yang ada dalam gelas ini?"
"Udara,"
jawab seorang yang ada disampingnya.
"Bagaimana
kamu tahu ada udara disana sedangkan tak ada warna atau rasa yang bisa
menunjukkan bahwa udara benar-benar ada disana?"
Mereka duduk
dalam diam…………..
Lima menit
kemudian.
"Kalau kau
percaya ada udara disana walaupun matamu tidak melihat apa-apa, lalu kenapa
begitu sulit mempercayai tuhan?"
Hening….
0 comments:
Post a Comment