Siapakah Mereka?

Manusia dari ujung dunia sini mual, penat, dan bahkan tak mengerti mengapa ia berada disini. Ia sibuk mencari tahu apa makna dari semua ini. Kalaukah mati ujung dari kehidupan, mengapa harus ada hidup dari sejak awal?

Manusia dari ujung sana sibuk. Tak punya waktu untuk berfikir. Yang menggerakkan tubuhnya adalah insting lapar yang diberitahu oleh perut ke otak. Ia tak mau ambil pusing mencari tahu kenapa ia berada disini. Yang ia perdulikan hanyalah bagaimana bisa memenuhi kebutuhan raganya.

Beruntunglah manusia yang berdiri disisi tengah. Manusia yang mau mempertanyakan sesuatu. Lebih penting lagi adalah ia berhasil menemukan jawab dari pertanyaan itu. Ia beraktifitas bukan karena memenuhi teriakan raganya saja yang sedang butuh; makan, minum, tidur, berjalan. Tapi karena kebutuhan jiwa.

Oh jiwa. Oh batin. Andai saja masa pertumbuhan batin itu habis semenit ketika ia hadir kebumi. Kalaupun harus berkrmbang, andai batin hadir dilengkapi oleh anti-virus berdaya tinggi. Agar hati ini tidak bisa terkotori oleh bumi.

Manusia! Haruskah kau menyalahkan bumi yang penuh dengan virus yang kapan saja bisa menginfeksi hati. Bukankah kau yang menciptakan virus itu. Tidakkah kau ingat bahwa bumi itu bermula sepertimu. Ia suci. Ia tanpa noda.

Kalau dua bentuk (beings) bertemu pada titik tanpa noda, lalu siapakah penyebar virus itu? Siapa?
Jiwa ini haus akan ketenangan!




0 comments: