pic is randomly taken from internet |
PERINGATAN!
PERINGATAN!
(Satu)
Tulisan ini mengandung banyak sekali spoiler alert. Jika anda tidak suka di
spoil jangat baca dulu. Mending
setelah baca novelnya baru balik kesini lagi.
(Dua)
Ada banyak sekali hal-hal menarik yang sengaja tidak saya masukkan dalam
tulisan ini. Karena, menurut saya, untuk mendapatkan hal menarik itu pembaca
budiman harus berusaha lebih keras a.ka. baca bukunya.
(Tiga) Tulisan ini saya bagi dalam 3 seksi,
karena mengingat panjangnya tulisan ini. Anggap saja itu sebagai penanda. Kalau
sudah merasa capek, behenti dulu. Nanti lanjut lagi.
1
Elektra Wijaya, seorang gadis keturuan Cina
yang hidup dikota Bandung bersama ayah dan kakak perempuannya bernama Watti,
Watti Wijaya. Sejak kecil Elektra telah menjalani hidup yang sangat
menyedihkan. Pertama, suasana didalam keluarganya selalu sepi. Salah satu
penyebabnya adalah kematian ibunya. Hal itu menyebabkan sang ayah menjadi tokoh
yang sangat pendiam dan pasif. Sebagai keturunan Cina mereka kerap dilecehkan
oleh pihak saudara sesama Cina, karena mereka tidak menunjukkan ke-Cina-anya
(tidak sukses berwirausaha). Dan para saudaranya kerap menyalahkan gaya hidup
yang diajarkan oleh Wijaya, dia tidak membiasakan Elektra dan Watti memanggil
sesamanya dalam sebutan Cina sepeti Cici dll. Kalau ada acara kumpul keluarga
mereka (Watti dan Elektra) selalu merasa seperti orang asing. Atau lebih
tepatnya selalu diperlakukan seperti orang asing. Salah satunya adalah karena
Watti dan Elektra tidak mampu berbahasa/bernyayi Mandarin. Sedihnya lagi mereka
juga mendapatkan pengucilan dari warga lokal yang kerap mem-bully-nya denga
teriakkan Cina loleng, sebab Watti dan Elektra bersekolah di sekolah
negeri.
Dibalik kediaman dan kepasif-an Wijaya,
ternyata dia memiliki rahasia aneh yaitu dia memilik kemampuan untuk berkontak
langsung dengan listrik tanpa kesetrum. Keahlian ini dia peroleh setelah
tersetrum hebat suatu hari tanpa terluka apa-apa. Sejak saat itu dia menjadi
manusia listrik yang ketika disentuhkan tespen akan menyala.
Elektra juga mengalami kejadian yang sama.
Hal itu berawal di masa kecil ketika Elektra baru mendapatkan sepatu
bertali. Kegirangannya memiliki sepatu bertali yang akhirnya menghantarkannya
kepada kejadian hebat, kesetrum, yang akan mengubah hidupnya selama-lamanya.
Demi sepatu bertali Elektra berlatih mengikat sepatu dengan setiap benda yang
berbentuk tali yang ia temui. Suatu hari dia ketiban sial karena kabel lah
gerangan tali yang ia salah gunakan untuk belajar mengikat sepatu. Sejak saat
itu dia menjadi aneh.
Keanehan lainnya yang dimiliki Elektra adalah
kecintaanya pada petir. Ketika petir bersambar-sambar dia malah lari keluar
rumah hingga akhirnya karyawan ayahnya menariknya masuk kedalam rumah. Ayah
Elektra bekerja sebagai tukang listrik dan reparasi elektronik. Usahanya itu
dia jalankan dirumahnya yang besar, rumah bekas peninggalan belanda yang
bernama Eleanor.
Watti digambarkan sebagai tokoh drama queen
yang suka membesar-besarkan sesuatu. Didalam keluarganya hanya Watti yang rajin
beribadah kegereja dan persekutuan. Ayah mereka pun jadi absen dari gereja
semenjak kematian istrinya. Suatu hari ketika mereka sedang makan malam, Watti
pun bereaksi dengan dramanya. Dia mengadu kepada ayahnya bahwa Elektra telah
dihuni oleh roh jahat karenanya Elektra harus dibawa kepersekutuan untuk ibacakan
ayat-ayat oleh bang Nelson, ketua persekutuan, sehingga rohnya bisa keluar.
Rencana ini berakhir dengan elektra jatuh pingsan, kejang-kejang, karena
terkejut dengan teriakkan bang Nelson. Dan, Wattipun dimarahi oleh ayahnya.
Ayahnya percaya bahwa Elektra mengindap penyakit epilepsy.
Watti dan Elektra adalah dua adik kakak yang
sangat berbeda. Watti sangat cantik dan gaul sedangkan Elektra adalah seorang
yang biasa-biasa saja dan tak punya teman. Elektra sebagai seorang narrator
sering menyebut dirinya sebagai penonton sejati. Ia menontoni segala fase
kehidupan Watti dengan pasif. Termasuk ketika Elektra memergokinya sedang
melakukan "sesuatu" dengan pacarnya didalam kamar, saat ayahnya
sedang tidak dirumah.
Namun semua itu berubah ketika ayah mereka
meninggal karena stroke. Saat Watti telah berada difase yang lain dalam
hidupnya. Dia bertemu lelaki pujaanya benama Atam, seorang keturunan
konglomerat. Sebenarnya penjajakan Watti dan Atam sudah dimulai saat ayahnya
masih hidup, namun pernikahannya baru dihelat seminggu setelah pak Wijaya
meninggal. Atam adalah seorang muslim, yang mengharuskan Watti yang terkenal
Kristen taat itu masuk Islam. Bukan hal mudah, ia sampai nangis darah
menghadapi ini karena ia takut tidak masuk surga. Tapi akhirnya Elektra
menenangkannya dengan mengatakan bahwa ia cuma pindah tempat, artinya dia juga
masih bisa menemukan syurga ditempat yang baru itu.
Setelah menikah keduanya pindah ke Papua
mengikuti Atam yang bekerja sebagai dokter di perusahaan Freeport. Tinggal lah
Watti sendiri dirumah besar peninggalan ayahnya, beserta barang-barang
elektronik rongsokan dan usaha ayahnya yang bernama Wijaya Elektronik. Awalnya
Elektra sempat mengotak-atik usaha peninggalan ayahnya. Setelah membuka buku
hutang dan mengitungnya satu persatu, sebenarnya kalau dikumpulkan semua
hutang, mereka punya uang sebanyak 8,7 M. Watti jadi tidak habis pikir atas
semua jerih payah mereka selama ini. Makanan telur yang mereka makan selama
ini. Tapi akhirnya Elektra memutuskan untuk tidak mengusutnya.
Elektra adalah sarjana ekonomi. Pernah
beberapa kali ia mencoba mencari kerja. Salah satu pekerjaan yang ia sempat
lakukan adalah downline dan piramida. Dia sempat sangat antusias namun
piramidanya terhenti hingga Yayah dan Mimin, bekas pembantunya dan pembantu
tetangganya, selebihnya Elektra mati gaya.
Suatu hari ditengah ke-pasif-annya dirumah
besar peninggalan ayahnya dia menemukan surat ajaib. Surat yang membuatnya
panoid, dihantui oleh ketakutan. Surat itu berasal dari perguruan tinggi ilmu gaib.
Setelah semua yang terjadi pada Elektra, sepertinya hal ini sangat mungkin
untuk terjadi. Siapa tahu saja selama ini ada yang mengawasinya. Jadilah
Elektra seorang pengangguran malang tinggal dirumah besar dan dihantui oleh
ketakutan.
Sempat ia berfikir untuk lari ke Papua
ketempat Watti, kebetulan ada tawaran pekerjaan, demi menghindari teror dari
Perguruan Ilmu Gaib itu - yang merupakan hal yang sangat dibenci Elektra.
Karena disana dia hanya akan menjadi banyak pembanding Watti. Watti sadar akan
kecantikan dan kesuksesannya, kepuasaan itu ia dapatkan ketika dia berhasil
membuat Elektra iri. Inilah yang membuat keduanya sering tidak akur.
Saat sedang di wartel hendak menelpon Watti,
Elektra bertemu Yayah dan Mimin yang sudah tampir berbeda. Ternyata mereka
sudah suksen diusaha downline yang diturunkan Elektra. Merekapun berbicara
lebar hingga berakhir pada undangan main ke kontrakan Yayah dan Mimin. Salah
satu pembicaraanya adalah tentang kehilangan handphone dan Ni Asih,
dukun yang Y&M percaya bisa membantu menemukan kembali hp mereka. Bagi
Elektra ini adalah tanda baik artinya dia tidak perlu jauh pergi ke Papua demi
menghindar dari gangguan Perguruan Ilmu Gaib.
Bersambung……
2
Pertemuan dengan Ni asih berakhir dengan
kejadian heboh. Awalnya Elektra sangat percaya bahwa Ni Asih mampu membantunya
dengan permasalahan Perguruan Ilmu Gaib yang menghantuinya. Namun ketika
mempertanyakan tentang masalah karir dan hendak diberi solusi Elektra malah
menyetrum Ni Asih sebagai reaksi penolakan. Ni Asih memberi sesuatu dari -maaf-
kemaluannya.
Frustasi dengan kehidupannya yang tidak punya
prospek dan telponan dari Watti yang terus-menerus mendorongnya mencari
pekerjaan akhirnya Elektra memutuskan mem-follow up tawaran pekerjan dari
Perguruan Tinggi Ilmu Gaib itu. Setidaknya ia bisa keluar dari pengangguran,
katanya. Banyak sekali persyaratannya salah satunya adalah keharusan untuk
menaruh CV lamaran dikuburan terdekat. Usaha awalnya menaruh surat lamaran
kerja berserta persyaratannya gagal. Karena ia bertemu dengan teman lamanya
yang mempergokinya sedang dekat kuburan. Kebetulan lokasi kuburan itu dekat
jalan. Akhirnya Elektra berdalih bahwa dia sedang jalan pulang. Kajadian ini
berkahir dengan tawaran nebeng hingga tempat terdekat.
Tidak kehilangan akal Elektra memutuskan
untuk pergi kerumah pamannya yang memiliki kompleks kuburan sendiri
dipekarangannya, kompleks kuburan hewan. Elektra pernah mengubur kucing
kesayangannya disana yang bernama Kambing. Jadi ini cukup jadi alasan yang
masuk kakal. Akhirnya Elektra memutuskan untuk menempatkan amplop lamaran
pekerjaannya, yang lengkap dengan seserahan bahan klenik, dikuburan milik
pamannya. Yang nantinya Elektra baru sadar bahwa itu hanya akan menghadirkan
petaka baginya.
Sebelum mengantar surat lamaran itu Elektra
harus mencari bahan-bahan kleknik yang disyaratkan. Sejak kecil ia tahu tempat
penjualan itu yang ada di dekat rumahnya. Namun ia belum pernah kesana. Sempat
waktu kecil yang lewat tapi langsung lari terbirit-birit karena ketakutan. Bentuk
rumah penjualan alat-alat klenik itu sangat mistis tapi kali ini Eleketra
memutuskan untuk masuk. Disanalah elektra berkenalan dengan Ibu Sati, seorang
guru spiritual yang akan mengajarkan Elektra banyak hal. Ternyata ibu Sati
telah merasakan aura berbeda pada Elektra sejak Elekrta pertama kali melewati
pagarnya diwaktu kecil. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Sekarang ternyata
malah pencarian Elektra akan bahan klenik menghantarkannya pada bu Sati. Dan
dari bu Sati lah Eleketra mendapat pelajaran pertamanya bahwa undangan dari
Perguruan Tinggi Ilmu Gaib untuk menjadi
asdos adalah penipuan. Dihalaman terakhir surat yang Elektra dapat ada kode-kode
pelajaran yang ketika disambung akan menhasilkan kata KE-TI-PU-NI-YE.
Cepat-cepat lah Ranti menuju rumah pamannya, untuk memastikan bahwa amplop
lamarannya tidak jatuh ketangan pamannya. Memang tidak! Tapi ketangan tantenya.
Sudah dipastikan bagaimana dia dipermalukan dengan sindiran-dindiran tertentu.
Oh.. Ia. Keluarga ayahnya semuanya kaya-kaya.
Pertemuan awal dengan ibu Sati menghilangkan
pikiran buruk masa kecil Elektra tentangnya. Sempat Elektra berpikir bahwa ibu
Sati dan toko barang kleniknya adalah tempat mistis yang berkonotasi buruk,
seperti penyihir misalkan. Sekarang malah Elektra merasa sangat nyaman dengan
tempat itu. Apalagi dengan fakta bahwa toko obat-obatan bu Sati sangat rapi,
teratur dan wangi. Ada hal yang sangat unik di toko bu Sati. Disana terpajang
semua ikon agama-agama: Hindu, Budha, Yesus, dan ibu Sati mengklaim bahwa salah
satu foto yang dipajang disana adalah foto Nabi Muhammad yang ia dapat dari
Iran.
Tidak butuh waktu lama bagi Elektra dan ibu
Sati untuk menjadi akrab. Sejak pertama kali mengunjungi tempat ibu Sati,
Elektra telah berjanji untuk akan kembali lagi. Sekembalinya Elektra ketempat
ibu Sati selanjutnya adalah untuk minta dicarikan guru meditasi, atau kalau ibu
Sati bisa, juga tidak masalah, begitu ujar Elektra. Merekapun mulai untuk
bermeditasi untuk pertama kalinya dan disaat itu pula Elektra mengetahui bahwa
ibu Sati bukanlah orang biasa. Dia mampu terbang disaat meditasi.
Sementara Elektra telah menemukan setidaknya
satu orang untuk bersosialisasi (ibu Sati), dia masih belum bebas dalam masalah
pekerjaan. Dia adalah pengangguran akut yang setiap hari menu makannya adalah
telur. Suatu hari atas paksaan Watti, Elektra akhirnya memutuskan akan menelpon
Napoleon Bonaparte, teman Atam yang juga bekerja di Freeport, setelah sekian
kali menolaknya. Watti bermaksud menjodohkan mereka berdua. Bagi Watti ini
adalah salah satu opsi yang bisa Elektra pilih untuk terbebas dari kejamnya
penganguran, menikah dengan orang kaya. Seperti keputusan yang Watti pilih.
Namun tiba-tiba seseorang memanggil Elektra. Ternyata dia adalah Beatrix, teman
kuliah Elektra yang sekarang telah menjadi pembisnis warnet di kompleks kampus.
Disana Watti dihasut Beatrix, yang punya nama panggilan Betsye, untuk membuat
akun email yang nantinya memberikan efek candu yang sangat tak terelakkan bagi
Elektra. Apalagi setelah ibu Sati pergi ke Solo menjenguk saudaranya yang
sakit, Elektra menjadi pelanggan tetap di Trix.net & Café. Disana juga ia
bertemu Kewoy, pegawai atau penjaga warner itu.
Kecanduan internet menjadikan hidup Elektra
bagai kelelawar, malam bergadang pagi tidur. Jadwal makannya jadi tak karuan.
Terlebih lagi menu makan yang tidak mendukung kesehatan. Alhasil Elektra
menjadi jatuh sakit semingguan. Namun suatu hari ia sudah tidak sabar ingin
menyapa teman-temannya di internet. Katanya, selama ini dia sudah sangat sulit
menemukan teman dan kali ini dia tidak akan rela kalau mereka sampai pergi.
Namun baru sampai dipintu rumah Elektra malah jatuh pinsan. Dan disaat
bersamaan kebetulan ibu Sati sedang ada kegiatan didekat rumah Elektra dan
berniat berkunjung kesana. Jadilah Elektra diboyong ke rumah bu Sati dan
dirawat disana.
3
Setelah dirawat 5 hari akhirnya Elektra
sembuh, dan terjadilah perbicangan antara Elektra dan bu Sati yang nantinya
akan mengubah hidup Elektra selamanya. Awalnya Elektra berkisah tentang
kehidupan barunya di-internet dengan sangat sumringah. Bu Sati juga ikut senang
melihatnya. Lalu ibu sati menyarankan kenapa Elektra tidak internet dirumah
saja, dalam artian kenapa Elektra tidak beli komputer saja dan main di rumah,
kalau itu yang membuat hati Elektra bahagia.
Elektra akhirnya memunculkan mukanya di
Trix.net & Café, bukan untuk internetan tentunya tapi untuk minta tolong ke
Kewoy agar dituntun untuk menemukan komputer. Kewoy pun bertanya berapa modal
yang ia punya. Elektra menjawap 750.000, yang sangat mustahil untuk dapat
komputer seharga itu. "lalu berapa?" kata Elektra. Paling murah itu
2.200.000. Sebelum berangkat ke pameran, mereka sudah mengobrak-abrik majalah komputer
dan akhirnya menemukan komputer dengan harga yang dianggap pas dengan kondisi
kantong Elektra.
Namun setelah berada di tempat pameran,
Elektra jadi terbuai oleh salah satu stan produk komputer. Komputer yang satu
ini sangat lengkap dan terlihat sangat cocok dimata Elektra. Setelah bertanya
harga ia akhirnya berada dalam keadaan dilema, harga yang ditawarkan adalah 17
juta. Elektra punya uang warisan ayahnya. Tapi dia takut akan dihantui oleh roh
ayahnya jika ia menggunakan uang itu untuk hal yang tidak benar. Namun setelah
memantapkan pikiran akhirnya diapun mengatakan "ia" untuk komputer
yang satu itu.
Tidak cukup disitu, ibu Sati sekarang malah
menyarankan Elektra untuk membuka usaha warnet dirumah peninggalan ayahnya yang
bekas toko perbaikan elektronik itu. "Ini juga bisa jadi solusi mu untuk
meninggalkan status pengangguran," begitu kata bu Sati saat Elektra
awalnya meminta untuk bekerja ditempatnya. Yang ditolak dengan halus karena itu
memang tidak mungkin mengingat usahanya yang sangat jarang dapat pengunjung.
Sekarang Elektra malah bingung harus mencari
modal dari mana. Untung ada Kewoy. Kewoy lah menjadi penolong Elektra untuk
menemukan konsultan bisnis. Ada dua calon yang mereka coba untuk temui. Yang
pertama gagal saat Elektra melihat angka di proposal yang ia siapkan dengan
rapi, 75.000.000. Barulah saat berbicara bisnis dengan Mpret, yang bernama asli
Toni, Elektra merasa mantap dan bersalaman mengatakan "deal!."
Dengan bantuan Mpert rumah peninggalan ayah
Elektra yang selama ini tertidur pulas dirombak menjadi wahana nongkrong anak
muda. Disana sekarang terdapat Warnet, PS, Home Theatre, dan juga lengkap
dengan warung 24 jam. Elektra menyebut proyek ini sebagi TOGE - Tabungan Orang
Gede.
Tidak terlalu banyak permasalahan yang hadir
diawal berjalannya bisnis ini. Bahkan bisa disebutkan mereka dengan mudah
meraih kesuksesan. Juru kuncinya adalah Mpret. Ini bukan usaha bertamanya.
Bahkan ia sudah memiliki banyak usaha. Kelebihan Mpret adalah jiwa sosialnya
yang tinggi. Ia punya teman dari berbagai kalangan masyaratkat. Satu rahasia
yang dimiliki Mpret, berkat kemampuan teknologinya yang tinggi, ia sering
mencuri uang dari bank. Justifikasi yang ia gunakan adalah bahwa uang hanyalah
ilusi.
Namun, suatu hari Elektra jatuh sakit.
Penyakitnya ini sangat diluar kenormalan. Pasalnya ketika dibawa kerumah sakit,
penyakitnya mendadak sembuh. Sampai-sampai satu hari, Mpret dan teman-teman
memutuskan untuk membawa Elektra ke rumah sakit secara diam-diam, saat dia
tidur. Terjadilah kejadian aneh yang membuka rahasia Elektra. Elektra, sebeagai
efek kaget, menyetrum Mpret, Kwoy, dan Mi'un. Hal ini menghadirkan pertanyaan
didalam benak ketiga orang itu. Tapi mereka memutuskan untuk diam saja, setelah
dipaksa berjanji oleh Elektra untuk tidak berbicara sedikit pun tentang
kejadian itu.
Elektra memutuskan untuk melepon ibu Sati.
Dengan segera ibu Sati muncul di Selekta Pop, nama yang mereka pilih untuk
wahana anak muda itu. Tentunya kemunculan ibu Sati menghadirkan tanda tanya
besar bagi penghuni Selekta Pop, apalagi dengan gayanya yang seperti orang
pintar itu.
Diruangan Home Theratre akhirnya bu Sati dan
Elektra berbicara dua mata. Disana bu Sati memberi tahu apa yang terjadi,
setelah memastikan bahwa Elektra selama ini telah mengikuti sarannya dalam hal
pernafasan. "Itu efek dari pernafasan itu," kata bu Sati. Ini adalah
tahapan yang akan membawa Elektra kejati dirinya yang sebenarnya.
Ditempat itu pula, ibu Sati langsung mengajak
Elektra berlatih untuk tahapan selanjutnya yaitu berlatih tenaga listrik. Ibu
Sati bercerita bahwa didunia ini dia menemukan dua orang yang memiliki kemampuan
yang sama, Elektra dan Kakek bu Sati. Karenanya bu Sati memutuskan untuk
menjadi pelatih Elektra, yang secara diam-diam dia telah mengimpikan hari itu
sejak Elektra masih kecil. Dia ingin memastikan bahwa kekuatan yang dimiliki
Elektra digunakan untuk hal positif.
Latihan selanjutnya berlangsung disalah satu
taman. Dan latihan kali itu pula menjadi tanda bahwa Elektra telah menemukan
jadi dirinya yang sebenarnya, sebagai seorang ahli terapi listrik. Sebelum
kejadian ini dia telah mencobanya ke Kewoy dan terbukti ampuh menghilangkan
encok yang diderita Kwoy.
Konsekwensi yang Elektra harus tanggung
dengan status barunya ini adalah permintaan untuk pengobatan yang tiada henti.
Hal ini jadi mengganggu kelancaran warnet karena banyak yang mengantri. Ini
sangat mengganggu Mpret. Dan diapun memutuskan untuk membicarakan ini didalam
rapat. Terjadilah perperangan sengit antara Elektra dan Mpret. Bagi Elektra,
Mpret tidak lebih dari seorang yang dalam pikirannya hanya uang dan bisnis. Dia
tidak memiliki rasa kemanusiaan. Namun dibalik itu ternyata ada rahasia yang
hanya Mpret yang tahu.
Setelah perkelahian itu Mpret jadi jarang
memunculkan diri di Selekta Pop. Namun ada satu hari yang paling romantis bagi
mereka, yaitu di hari lebaran. Saat semua karyawan pulang. Mpret menyelinap ke
Selekta Pop sebagai penyewa. Dihari yang sama ada 3 orang yang datang
menyelinap mengambil komputer. Elektra sempat berpikir mereka maling, tapi
setelah ngobrol ternyata mereka adalah suruhan Mpret.
Terjadilah pembicaraan dua insan antra Mpret
dan Elektra di dapur, saat Elektra nawarin makan. Elektra bertanya kenapa
komputernya diangkut. Dan Mpret jawab kalau dia akan buka warnet di Tasik.
Elektra tanya lagi, apakah ini ada hubungannya dengan terapi listrik yang mendadak
ada di Selekta Pop? Mpret jawan, mungkin. Apapun itu, malam itu seolah
menjebatani hubungan keduanya yang sempat retak. Malam itu menjadikan
seolah-olah tak pernah ada yang terjadi diantara mereka.
Hari sebelumnya Watti menelpon,
memberitahukan bahwa dia akan mampir kerumah keesokan harinya. Dia berkunjuk ke
Bandung dalam acara lebaran. Setibanya dirumah dia langsung cerewet dan
memastikan bahwa kamarnya tidak dihancurkan. "Tapi kamu kan sudah tidak
tinggal disini," sahut Elektra. Kegiatan hari berakhir dirumah keluarga
Subagjo. Mpret juga ikut diajak kesana, sebab Atam ingin berbicara tentang
bisnis warnet dengannya. Sempat terdesis dihati Elektra bahwa dia di ajak
kesana hanya akan menjadi bahan pembanding bagi Watti. Seperti, "wah…
kalian adik kakak ko tidak mirip ya." Namun diluar dugaan ternyata kini
adalah saatnya Elektra untuk memetik buah yang manis. "Wah… kamu pemilik
Selekta Pop? Itu tempat nongkrongnya anak gaul banget." "Yang terapi
listrik itu kamu? Itu terkenal banget. Aku pernah ngantar teman kesana, dsb,
dst, dll." Jadilah Watti yang kebakaran jenggot akibat iri.
Seperti sudah masuk ke bagian akhir? Belum!
Masih ada lagi. Acara surprise ulang tahun Mpret yang diadakan di Selekta pop.
Diacara itu, berkat Kewoy, Elektra dipaksa untuk membuat pertunjukkan rambut
jingkrak ala kesetrum dikepala Mpret. Sudah menjadi rahasia antara Mpret dan
Pak Simorangkir bahwa sekarang Elektra juga bisa baca pikiran orang. Jadi lah
Elektra yang baru sadar bahwa Mpret selama ini ternyata suka sama Elektra.
Bukan Mpret namanya, kalau dia langsung nembak. Lalu apakah mereka jadian
setelah kejadian itu? Banyak bukunya! :D
Belum juga selesai, di beberapa bab terakhir
buku ini Dee malah memperkenalkan tokoh baru yang benama Bong, sepupu Mpret.
Kehadiran Bong membawa misteri baru yang sangat ampuh membuat penasaran
pembaca. Tapi, berhubung ini buku serial, kehadiran Bong ini bagai foil
character yang hanya memberik sedikit foreshadowing untuk cerita
selanjutnya.
Adhari
Mahasiswa (S1) Jurusan Sastra Inggris
Menyusul:
ANALISIS NOVEL "SUPERNOVA 3 PETIR"
0 comments:
Post a Comment