Duomo, Milan |
Siapa sih yang nggak suka traveling? Tapi terkadang kita cenderung
takut untuk hitting the road
sendirian. Padahal dunia gak semenakutkan itu ko! Iya, setiap hari kita dengar
berita buruk baik di TV maupun di social media. Tapi jangan loose hope gitu
dong sama humanity! Dunia masih aman-aman aja kok. Toh, kalau kita terlalu
ambil pusing berita buruk yang ada di media, kita gak akan kemana-mana.
Pernah dengar kata-kata bijak: You are not tree. You meant to be moving around? Bukan kata yang
sepenuhnya sih. Tapi intinya ya gitu. Kita bukan pohon yang badannya sudah
terikat ketanah. Kaki kita bebas. Gak terikat sama sekali. Jadi gak ada alasan
bagi kita untuk berhenti ditempat yang sama untuk terlalu lama.
Sejak memutuskan sekolah ke Turki, saya jadi terbiasa
dengan hal-hal yang berbau sendiri. Bahkan saya mungkin satu-satunya orang
Indonesia yang sekota sendirian. Ada sih orang Indonesia lainnya. Tapi kita
jarang ngumpul-ngumpul. Jadi anggap aja saya sendiri.
Sendiri nggak terlalu menyedihkan kok. Toh, saya juga
nggak melulu sendiri. Ada banyak teman-teman Turki saya disekitar. Bahkan saya
sekamar dengan 3 orang Turki lainnya. Walaupun secara bahasa dan budaya
berbeda. Tapi ya jadi sebuah pengalaman gitu. Banyak pelajaran hidup yang bisa
dipetik ketika tinggal dengan orang yang berbeda kultur dan bahasa dengan kita.
Terus kebetulan tahun lalu saya berkesempatan untuk ikut
pertukaran pelajar ke Romania. Sebelum ke Romania saya memang sudah niat untuk
jalan-jalan ke Eropa. Tapi saya nggak menyangka aja saya bakal ke Eropa solo. Saya
kira saya bakal pergi sama teman-teman Erasmus lainnya. Karena mereka kurang
serius dalam mendaftar visa Schengen saya akhirnya mutusin untuk pergi ke
Bucharest sendiri dan daftar visa sendiri. Walaupun sempat di tolak sama
kedutaan Italia, akhirnya saya dapat visa dari kedutaan Belanda. Alhasil saya
jalan-jalan mengilingi Eropa sendiri.
Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari solo
traveling:
1.
Kalian jadi sering menghabiskan waktu
merenungi kehidupan
Walaupun kedengarannya puitis, sebenarnya ini lebih dari sekedar
itu ko. Bayangin kalian ada didalam bis menuju Lion dari Milan. Secara teknik
kalian nggak sendiri. Pasti ada penumpang lainnya. Tapi karena kalian nggak
kenal sama mereka, kalian merasa sendiri. Cuma ada diri kalian sama buku yang
kalian bawa untuk mengisi waktu. Terus kalian hanyut dalam pikiran kalian
sendiri. Kalian mulai mempertanyakan kenapa kalian ada didalam bus itu? Besoknya
tiba-tiba kalian sampai di Lion. Dan semua seperti mimpi. Kalian bahkan
sampe-sampe mempertanyakan apakah semua ini nyata?
2.
Bertemu orang asing yang sangat mengerti
kalian
Ketika solo-traveling jangan suka menutup diri. Jangan sungkan
untuk memulai percakapan. Palingan kalian akan berakhir pada percakapan paling
seru seumur hidup kalian. Kalian ngobrol tentang perjalanan masing-masing. Si A,
yang berkwarganegaraan Puerto Rico, sedang melakukan program pertukaran pelajar
di Prancis. Sekarang dia duduk sebangku dengan mu. Sedang dalam perjalanan
menuju Amsterdam untuk merayakan tahun baru. Ada banyak topik pembicaran yang
kalian bisa mulai. Kalian bisa Tanya tentang negaranya. Tentang program
petukaran pelajarnya. Tentang tujuannya selanjutnya dan lain-lain.
3.
Mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan
Dalam perjalanan kalian bertemu dengan manusia dan
berbagai penjuru. Kalian nggak tahu satu sama lain. Tapi seolah tujuan kalian
sama. Kalian sama-sama mencari makna kehidupan. Kalian tidak lagi menganggap
bahwa ras kalian lebih hebat dari ras lainnya. Kita semua sama. Kita semua
dalam sebuah misi – mencari makna kehidupan.
4.
Lebih menghormati traveler.
Melakukan perjalanan sendiri membuat kalian sadar bahwa
hidup sendiri itu berat. Karenanya kalian lebih toleran terhadap orang lain. Terutama
mereka yang melakukan perjalanan sendiri. Kalian tidak segan-segan untuk
memberikan bantuan. Karena kalian tau bahwa hidup ini berat. Dan jiwa komutis
kalian pun jadi tinggi. Dan kalian lebih mampu untuk bermasyarakat.
5.
Berhemat dan terencana
Melakukan perjalanan sendiri dengan budget minim akhirnya
memaksa kalian harus terencana. Kalian pun bisa berhemat dan mengusahakan untuk
tidak memboros.
Percayalah, melakukan perjalanan sendiri akan merubah
cara pandang kalian seutuhnya. Kalian akan melihat dunia dengan cara berbeda. Kalian
akan lebih mengapresiasi hidup dan kemasyarakatan J
0 comments:
Post a Comment