christmas market bukarest 2015 |
Pernahkah kamu
berada di situasi, dimana kamu bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya, namun
perasaan yang timbul malah sebaliknya? Kamu merasa seperti sedang bertemu
dengan teman lama, dengan orang yang telah kamu kenal seumur hidup-mu. Orang itu
menjelma menjadi sesosok manusia yang paling tahu semua rahasia tentang mu
hingga terkecil; bukan karena dia membongkarnya tapi karena dia adalah orang
kepercayaanmu. Kamu paling nyaman bercertia dengannya tentang semua hal.
Iya, perasaan itu
ada dan nyata. Dan aku sering sekali berada disana. Sebagai seorang yang kerap
kali berapa didunia baru, aku di paksa untuk berinteraksi dengan semua jenis
manusia – mulai dari yang menjengkelkan sampai ke yang paling baik sekalipun –
sampai-sampai kamu bertanya dalam hati “apakah ini nyata?”
Jadi dalam tulisan
kali ini, saya akan bercerita tentang orang-orang yang pernah hadir dalam drama
kehidupanku, dan menggoreskan tinta emas dalam kanvas memoriku.
1.
Si
Cewek Nekad
Waktu di Romania, saya
beberapa kali mengunjungi kota Bukarest. Disana saya menginap disalah satu
hostel tidak begitu jauh dari gedung parlemen yang terkenal itu. Salah satu
alasan saya mengunjungi kota Bukarest adalah untuk mendaftar visa Schengen.
Nah, dalam kunjungan saya ketiga (kalau tidak salah) saya kembali menginap di
hostel itu dalam rangga pengambilan paspor dari kedutaan Belanda dan melihat
hasil pendaftran visa yang telah saya masukkan beberapa hari sebelumnya. Alhamdulillah
aplikasi visa saya diterima, dan saya berhasil mengunjungi beberapa kota di
Eropa.
Yang mengesankan
dari kunjungan saya ke Bukarest kali itu adalah pertemuan saya dengan salah
satu cewek lulusan universitas ODTU atau METU Ankara. Ironis memang, sudah di
Romania kok masih ketemu orang Turki? Tapi jangan salah, ternyata populasi
orang Turki yang berada di Eropa juga tidak sedikit. Terutama di Jerman dan Austria.
Jadi kalau ketemu orang Turki lagi selama di Eropa itu bukan hal yang aneh.
Cewek yang
kebetulan menginap di hostel yang sama dengan ku bukan salah satu dari mereka. Dia
tinggal di Turki dan besar di Turki. Namun, secara karakteristik saya kira dia
sangat tidak konvensional. Umumnya keluarga Turki sangat posesif dan proktektif
terhadap anak peremupuannya. Namun, cewek yang satu ini malah sudah traveling
selama tiga bulan berturut-turut. Dalam rute jalan-jalannya kali ini dia ingin
mengunjungi semua Negara Balkan. Dan Romania, ternyata adalah tujuan terakhirnya.
Saat saya tanya, “you look so different from other Turkish women I know. It’s
very unconventional. What does your family say when you decided to go on the
road?” Jawabannya? Sangat simple. Keluarganya mendukung semua keputusannya. Dan
bahasa Inggris sangat super. Saat komunikasi kami malah bercakap dalam bahasa
Inggris.
Hal yang paling
membuat saya terpukau adalah kesamaan hobi kami. Ternyata dia adalah pencinta Sastra,
walaupun jurusannya Teknik. Kami menghabiskan waktu berdiskusi masalah Sastra,
Politik dan Budaya. Saat itu lah perasaan yang saya deskripsikan diawal timbul.
Saya merasa begitu akrab dengan orang yang baru saya kenal kurang dari 24jam. Sore
itu kami memutuskan untuk mengunjungi pusat kota Bukarest dan mengikurti tur
gratis kota Bukarest dan mengunjungi Christmas market.
Karena waktu itu adalah
awal bulan Desember, yang artinya sebentar lagi akan ada perayaan Natal –
sebuah pasar Natal pun di bagun ditengah kota Bukarest (tepat disamping
Universitas Bukarest). Kami bersama-sama menuju Christmas Market itu, dan
bercerita panjang lebar tentang Turki dan gaya hidup traveler. Selain si Cewek
nekad ini, ada seorang traveler hebat lainnya berasal dari Korea Selatan (kalau
tidak salah). Jadi kami berjalan-jalan sekitaran pusat kota bertiga.
Keesokan harinya
mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Brasov, salah satu
mutiara Romania. Disana pengunjung bisa menemukan sebuah kastil yang sering
dihubung-hubungkan dengan mitos drakula. Karena keesokan harinya saya harus
terbang ke Milan, saya pun mengurung niat untuk ikut mereka. Apapun itu, yang
jelas si Cewek tangguh ini telah membuat saya “waw”: satu, karena keberaniannya
untuk mangarungi jalan sendirian; kedua, karena kesamaan hobi kami; ketiga,
karena dia berbeda dari orang Turki umumnya (berbeda yang positif)
++++++
Saya berniat untuk
membuat lanjutan tulisan ini. Karena jelas saja sosok yang membuat saya
terkagum dalam hidup ini bukan hanya satu orang, tapi banyak! Semoga saya bisa konsisten
0 comments:
Post a Comment