courtesy Brilio |
Lalu apa itu KEBENARAN? Apakah konsep benar ini universal? Bisakah semua kelompok masyarakat dengan latar belakang ideologi berbeda setuju dengan konsep kebenaran ini?
Jawabannya: TIDAK. Hal yang A anggap benar, bisa saja dianggap salah oleh B. Artinya, kebenaran sangatlah subyektif.
Anehnya, dalam konsep ‘kesalahan’ semua kelompok seolah dapat menyatukan pendapat. Membunuh, misalkan, hampir semua kelompok setuju bahwa membunuh itu salah. Namun lagi-lagi, dalam kasus hukuman mati, masih saja ada perdebatan apakah ini benar atau tidak benar. Sebagai seorang yang percaya akan adanya Tuhan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, saya percaya bahwa membunuh bukanlah tugas manusia. Tuhanlah yang berhak menentukan apakah seorang manusia harus hidup atau mati.
Lalu apakah individu atau kelompok berhak merubah cara pandang orang lain? Saya pribadi menganggap tidak ada kesalahan dalam memberi informasi kepada orang lain. Namun, ketika proses transfer informasi berubah menjadi sebuah pemaksaan, lagi-lagi saya menganggap itu tidak adil.
Sekarang, mari berpikir lebih luas lagi. Bagaimana dengan kasus intevensi militer oleh suatu Negara ke Negara lain, apakah ini dapat ditoleransi? Ia dan tidak. Ia, jika ada permintaan bantuan dari pihak dalam negeri dan itu pun harus dipastikan tidak melanggar hukum internasional. Tidak, jika intervensi dilakukan secara sepihak, hanya karena pandangan pribadi yang mengatakan bahwa faham Negara tersebut berbahaya bagi dunia. Hal ini perlaku untuk pendapat yang bersifat asumsi. Namun ketika ada bukti nyata bahwa Negara A memiliki bahaya besar terhadap pendaimaian dunia, makan intervensi militer memang tidak dapat dielakkan.
Akhirnya, kembali kedalam pertanyaan utama: APA ITU KEBENARAN? apakah konsep kebenaran yang hitam putih masih ada? Ataukah realitas postmodernisme telah membuat konsep ini hilang selamanya?
(RENUNGAN MALAM JUMAT)
0 comments:
Post a Comment