Ebru once said “why should I learn foreign language?
I don’t plan to live abroad for work. I will live my entire life here. So,
Turkish for me is more than enough.” Until one day, an Asian-looking student
came to her by chance asking for direction in English. Dumbfounded - she
neither understood the question nor was she able to help the poor Asian-looking
student.
Later in her life, Ebru was faced with several
situations in which she finally acknowledge the importance of foreign language,
namely English. One of those situations was missing lots of opportunities in
College. When she was in College, Ebru was very excited to hear that there
would be an exchange program to European countries. But that excitement was
soon turned off by the realization that she didn’t know English. She tried to make
peace with herself and moved on. Graduating from College, like most people,
Ebru started to process her job application. Alas, she was turned down by many
companies because again she didn’t know any foreign language.
It was such an eye-opening for her. So much so, she
decided to take a year studying not only English but French and Italian.
Now Ebru is working at an international company
specializing in export and import.
A
quick quiz on the story.
1.
What
are the things that make Ebru realize the importance of knowing foreign
language ?
Please
write your answer down below!
1. Dari
kutipan cerita diatas, jelas bahwa bahasa Inggris itu penting. Sebagai bahasa
yang sangat mendominasi dunia ekonomi dan pendidikan dan sebagai pengguna
bahasa yang tidak terlalu signifikan, kita tidak punya pilihan lain selain
mempelajari bahasa tersebut. Efeknya, kalau kita menolak untuk mempelajari
bahasa yang memiliki kekuatan besar seperti bahasa Inggris, kita akan kehilangan
banyak sekali kesempatan. Faktanya adalah hari ini, di Indonesia sendiri, di
Jakarta lebih spesifiknya, untuk melamar pekerjaan, CV yang diminta bukan lagi
CV dalam bahasa Indonesia, tetapi CV dalam bahasa Inggris. Selain CV, surat
lamaran juga sering diminta dalam bahasa Inggris terutama perusahan-perusahaan
asing.
2. Setelah
memahami pentingnya memiliki kemampuan bahasa Inggris, sekarang pertanyaannya
adalah apakah cukup dengan hanya mengetahui bahasa Inggris sedikit saja?
Diabad digital saat ini saya
percaya bahwa hampir 50 kalau bukan 70% warga sosial media pernah membuat
postingan atau status dalam bahasa Inggris. Pertanyaannya apakah bahasa Inggris
yang mereka gunakan sesuai kaedah grammar bahasa Inggris? Sayang sekali,
belum!. Saya acungi jempol untuk keberanian mereka menggunakan bahasa Inggris
mereka, tapi kita juga harus terus berusaha untuk memperbaiki grammar kita.
Mungkin ada sedikit pemakluman untuk kalau awam. Tapi untuk calon akademisi dan
ilmuan seperti member group SIMI ini, penggunaan bahasa Inggris yang sesuai
dengan kaedah grammar bahasa Inggris itu sangat penting. Alasannya: 1, sebagai
seorang akademisi kita pastinya berkeinginan untuk mengikuti konferensi dan
seminar internasional dimana sebelumnya kita diminta menulis abstrak dan paper.
Nah, kalau bahasa Inggris yang kita gunakan tidak mengikuti kaedah grammar,
kredibilitas kita sebagai akademisi pasti diragukan. 2, Seorang akademisi yang
baik pasti berkeinginan untuk mengembangkan ilmunya. Salah satu caranya adalah
dengan kuliah S2 dan S3 ke luar negeri. Praktisi yang paling umum adalah
melalui jalur beasiswa. Salah satu persyaratan beasiswa, seperti yang kita
ketahui adalah kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikan TOEFL
iBT atau IELTS. 3, Ketika paper / journal atau buku ditulis dalam bahasa
Inggris, maka bukan hanya buku tersebut bermanfaat di Indonesia tapi juga di
seluruh dunia. Sebagai bahasa dunia dan bahasa pendidikan, Bahasa Inggris mampu
membuat tulis kita lebih mudah diakses oleh penjuru dunia.
Tentunya, masih banyak lagi manfaat
bahasa Inggris. Tapi untuk kesempatan kali ini saya cukupkan disitu dulu.
3. Sering
ada keluhan bahwa umur adalah factor penyebab kenapa seseorang sulit untuk
mempelajari bahasa. Saya ingin bercerita dari pengalaman pribadi. Saya tidak
pernah bersekolah di sekolah internasional semasa SD sampai SMA, jadi
pembelajaran bahasa Inggris yang saya dapat sama seperti teman-teman lainnya
yang bersekolah disekolah negeri. Lalu apakah selama SD – SMA saya memiliki
kemampuan bahasa Inggris yang baik? TIDAK. Yang saya punya adalah minat yang
tinggi terhadap bahasa Inggris. Saya mencoba untuk berbicara bahasa Inggris
walaupun banyak salahnya. Saya sadar bahwa kemampuan bahasa Inggris saya
membaik itu saat hampir masuk kuliah. Saat itu saya mempersiapkan diri untuk tes
TOEFL dan intensif belajar otodidak selama 2bulan penuh. Saya tulis setiap kosa
kota yang terdengar asing di dalam notebook kecil yang saya bawa kemana-mana.
Walaupun terdengar aneh, ternyata method ini berhasil bagi saya pribadi. Selain
itu, dinding dikamar saya saat SMP – SMA penuh dengan kosakata bahasa Inggris.
Teori saya adalah, ketika saat berbaring atau sebelum tidur saya punya
kesempatan untuk melihat kosa kata tersebut lagi. Dalam kata lain, saya
mempelajari ulang kata-kata yang saya ingin pelajar. Saya mencoba untuk tidak
menggunakan kata “menghafal” disini, karena bagi saya “menghafal” bukanlah
metode yang baik. Metode yang paling baik adalah memahami. Ada cara lain yang
saya gunakan untuk mempelajari bahasa Inggris yaitu menonton film yang bebahasa
Inggris terutama film produksi Amerika, karena daya tangkap orang Indonesia
lebih baik terhadap aksen America dari pada British dan Aksen Irlandia, bahkan
Australia. Diawal-awal mungkin boleh menggunakan subtitle berbahasa Indonesia.
Tapi selanjutnya usahakan menggunakan subtitle bahasa Inggris. Kalau sudah
terbiasa, tidak menggunakan subtitle sama sekali. Ditahap penggunaan subtitle
bahasa Inggris, coba catat kata-kata yang kalian tidak tahu artinya. Boleh
langsung cek di kamus atau tunggu sampai film selesai. Diakhir film kalian
pasti sudah mengantongi banyak kosa-kata baru. Dengan begitu, kalian sudah
berusaha untuk memperkaya kosa-kata bahasa Inggris kalian.
Walaupun banyak yang bilang bahwa
daya tangkap kita terhadap pembelajaran bahasa baru semakin berkurang seiring
dengan bertambahnya umur, saya sangat tidak sepihak dengan pendapat ini. Bagi
saya yang paling terpenting dalam belajar bahasa apapun itu adalah minat yang
tinggi. Ketika kita memililki minat yang tinggi, maka kita akan mengusahakan
dengan apapun itu untuk mempelajari bahasa tersebut. Kalau bisa, usahakan untuk
terobsesi terhadap suatu bahasa. Ingat, ketika kalian tertarik dengan
seseorang, baik itu selebriti atau orang biasa, kalian pasti menggunakan segala
cara untuk mencari tahu tentang kehidupannya. Kalian follow instagramnya dan
kalian google namanya. Atitut seperti ini bisa sebenarnya dimanfaatkan. Kalau
misalkan kegiatan seperti seiring dianggap creepy, sebenarnya menjadi stalker
itu ada sisi positifnya. Terutama kalau kalian adalah stalker bahasa. Jadi
pertama, terobsesi terhadap bahasa tersebut. Kedua, jadi stalker terbaik bahasa
tersebut. Ikuti setiap hal yang berkaitan dengan bahasa tersebut, film, music bahkan
budayanya.
Dengan cara-cara ini menurut saya
mitos bahwa umur menghalangi kemampuan untuk belajar bahasa bisa dipatahkan.
Cara terbaik untuk belajar bagi
orang-orang yang sudah berumur belasan tahun:
JADI STALKER TERBAIK BAHASA
TERSEBUT
4. Didalam
hidup ini kita sering melami krisis motivasi. Lalu apa yang bisa kita lakukan
untuk keluar dari krisis motivasi tersebut?
Terkadang kita terlalu tergantung
terhadap orang lain. Kita menunggu orang lain untuk memotivasi kita. Tapi disini
saya tidak mau generasi Indonesia menjadi begitu. Ada satu metode yang disebut dengan
“Self-Motivation,” dimana kita tidak bergantung pada orang lain untuk
memotivasi kita tapi kita yang memotivasi diri sendiri. Keuntungan metode ini
adalah kita jadi tidak tergantung pada orang lain. Kita jadi mandiri. Salain
itu, ketika orang yang memotivasi kita sudah tidak ada lagi, kita masih mampu
untuk termotivasi meraih cita-cita kita. Jangan pernah melakukan sesuatu karena
orang lain. Tapi lakukanlah sesuatu karena keinginan pribadi.
Salah satu metode self-motivation
adalah dengan memiliki “gratitude note.” Gratitude note adalah kumpulan hal-hal
yang kita syukuri setiap harinya. Misalkan, setiap hari tulis 10 hal yang
membuat kalian bersyukur. Kalian boleh tulis kalimat seperti, terimakasih ya
Allah hari ini saya bisa makan makanan yang sehat. Ini hanya contohnya saja,
kalian bisa menggunakan kata pribadi kalian.
Untuk belajar bahasa Inggris atau
meraih cita-cita, saya melihat REPLITA atau Rencana Pendek Lima Tahun sangat
bemanfaat. Dengan memiliki REPLITA kalian akan memiliki target khusus. Pepatah
mengatakan, “Yang ada dibenak adalah impian sedangkan yang ditulis dan
direncanakan itu baru dinamakn cita-cita.”
Jadi buat replita kalian yang Learning
English in specific. Misalakn kalian bisa tulis dalam jangka waktu 5 bulan saya
harus sudah bisa memahami berita dalam bahasa Inggris. Dalam waktu 1 tahun saya
harus sudah bisa baca novel dalam bahasa Inggris. Dalam jangka waktu 2 tahun
saya ambil TOEFL. Dan lain sebagainya.
0 comments:
Post a Comment