Courtesy of AAI (https://www.australiaawardsindonesia.org/content/12/long-term-awards) |
Besok tanggal 05 September 2019 akan menjadi awal untuk bab kehidupanku selanjutnya. Walaupun sempat menunda (defer) selama satu tahun - saya lulus seleksi beasiswa AAS intake 2019 atau dapat pengumuman di bulan Agustus 2018 - akhirnya di September 2019 ini saya bisa melanjutkan proses-proses yang disyaratkan untuk mendapatkan beasiswa atau berangkat ke Australia.
Sebagai gambaran, berikut langkah untuk beasiswa AAS (Australia Awards Scholarship):
1. Tahap Seleksi
1.1. Seleksi Tahap 1
Seleksi beasiswa AAS terdiri dari 2 tahapan. Tahap pertama adalah seleksi administrasi dan essay yang di lakukan secara online. Para kandidat dapat mengisi formulir dan menjawab pertanyaan essai di website DFAT : https://oasis.dfat.gov.au/. Seleksi tahap satu setiap tahunnya berlangsung relatif konsisten yaitu dari bulan Februari sampai dengan April.
Untuk persyaratan dokumen dapat di lihat di website resmi AAI (Australia Awards Indonesia) : https://www.australiaawardsindonesia.org/content/12/long-term-awards
1.2 Seleksi Tahap 2
Setelah menyelesaikan seleksi tahap 1 atau seleksi administrasi dan essai, para kandidat akan mendapatkan hasil seleksi tahap satu (shortlisted notification) sekitar bulan Juni/Juli. Saya sendiri mendapatkan shortlisted confirmation email tanggal 16 Juni 2018.
Tahap selanjutanya adalah test IELTS dan wawancara. Keduanya telah di atur oleh pihak AAI (Australia Awards Indonesia). Di dalam email konfirmasi telah dicantumkan hari dan lokasi tes IELTS maupun wawancara. Bagi yang telah mencantumkan sertifikat IELTS dan umur sertifikat belum lebih dari tiga bulan dapat mengajukan untuk tidak mengikuti tes IELTS yang telah disiapkan.
Sesi wawancara IELTS berlangsung maksimum 10 - 15 menit. Ada 2 penguji yang terdiri dari 1 doktor dari salah satu kampus di Australia dan 1 doktor dari salah satu kampus di Indonesia yang juga merupakan alumni AAS.
Sesi wawancara saya berlangsung selama kurang dari 10 menit. Tidak usah panik seperti saya dulu. Panjang dan pendeknya wawancara tidak menentukka apakah wawancara kalian berjalan dengan baik atau buruk.
Untuk materi wawancara, tidak akan jauh dari semua yang tertera didalam aplikasi. Jadi jangan lupa untuk menyimpan copy dari aplikasi yang telah kamu submit. Sebagai tips, coba perkirakan vulnerable spot kamu dalam aplikasi. Kemungkinan besar penguji akan fokus pada spot tersebut. Bisa jadi berupa cross major, tidak adanya pengalaman kerja, pilihan kampus sampai tujuan paska kuliah.
Sesi wawancara biasanya berlangsung sebulan setelah email shorlisted dikirim. Namun beberapa kasus seperti tahun 2019 ini wawancara berlangsung 3 minggu setelah kandidat mendapatkan email.
2. Pengumuman Kelulusan (Selection Outcome)
Setelah melewati tahap satu dan tahap dua, selanjutnya adalah menanti hasil kelulusan. Hasil kelulusan bisanya diumumkan di minggu ketiga Agustus. Namun, lagi-lagi tidak ada garansi bahwa pengumuman akan sama setiap tahunnya. Tahun 2019 ini, misalnya, hasil akhir di umumkan di tanggal 28 Agustus 2019. Tahun sebelumnya, tahun 2018, pengumuman hasil akhir kebetulan keluar di tanggal 28 Agustus 18 juga. Dan tahun sebelumnya lagi, sejauh yang kami dengar, keluar di pertengahan Agustus. Apapun itu, hasil akan kelaur di bulan Agustus.
3. Pre Departure Training
Selamat! Kamu telah berhasil lolos seleksi beasiswa AAS. Namun perjuangan belum tuntas. Setelah kedua tahap seleksi, tahap selanjutnya adalah Persiapan Keberangkatan.
Durasi persiapan keberangkatan tergantung dengan nilai IELTS yang kamu dapatkan. Secara umum ada 4 group PDT:
1. 7 Minggu = Overall IELTS di atas 6.5 dengan minimum score setiap band
2. 9 Minggu = Overall IELTS 6.5 dengan salah satu score dibawah 6
3. 4.5 Bulan = Overall IELTS 6 atau kurang
4. 7 Bulan = Overall IELTS 5.5 atau kurang
5. 9 Bulan = IELTS 5
Lokasi PDT sendiri ada 2: IALF Jakarta dan Bali. Bagi teman-teman yang berasal dari Indonesia bagian barat akan mengikuti PDT di IALF Jakarta. Sedangkan teman-teman yang berasal dari timur Indonesia akan mengikuti PDT di Bali. Ada pengecualian. Untuk kadidat PhD secara keseluruhan akan mengikuti PDT di Jakarta.
Di PDT belajar apa saja? Besok akan saya cari tahu dulu, ya!
0 comments:
Post a Comment