Pre Departure Training Journal : Day 1


PDT hari pertama baru saja selesai beberapa menit yang lalu. Padahal baru jam 14.59. Saya sudah membayangkan bahwa PDT akan berlangsung dari pagai sampai sore. Minimal, dalam pikiran saya, sampai jam 16.00 lah. Ternyata saya salah :D

Banyak sekali informasi yang disampaikan di hari pertama PDT hari ini.

Saya berangkat dari kost-an menuju Menara Selatan, Plaza Kuningan (lokasi IALF Jakarta) pada jam 06.55. Saya ingat sekali detail jam ini karena saya bertanya apakah saya berangkat terlalu awal. Lalu saya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.

Saya berjalan kaki dengan tempo yang cukup pelan, mengingat orientasi baru akan mulai jam 8.00. Artinya saya masih punya waktu sekitar 2 jam. Menurut google maps, IALF dapat ditempuh dalam waktu 13 menit dari lokasi kost-an saya. Dipertengahan jalan saya memutuskan untuk mampir ke Family Mart dibelakang gedung Setiabudi Atrium membeli plaster untuk telapang lengan saya yang memiliki bekas luka gatal. Mungkin alergi air.

Saya pun melanjutkan perjalanan. Telinga ditutupi earphone dengan musik dari spotify saja. Sepanjang perjalanan Comfortably Numb, Dickie, American Girl, Yilar Sonra dan lain-lain pun bergema.

Saya sampai di IALF jam 06.40. Tidak apa-apa, gumam saya. Nggak terlalu cepat kok.

Di IALF sudah ada beberapa rekan awardee AAS yang duduk di ruang auditorium. Saya pun memanfaatkan waktu untuk berkenalan.

Jam 08.00, beberapa bapak-bapak berawakan Caucasian sudah menduduki kursi yang berjejer didepan kursi para awardee. Setelah berkenalan kami pun mengenal bahwa mereka adalah guru yang akan mengajar selama PDT dan perwakilan dari Australia Awards Indonesia.

Seorang wanita paruh baya yang memperkenalkan dirinya sebagai Simone pun maju ke podium dan membuka acara. Beliau memperkenalkan semua orang yang ada dihadapan kami dilanjutkan dengan ucapan selamat datang. Wajahnya sangat sumringah. Sulit rasanya untuk tidak ikut tersenyum ketika ia mengatakan "it's so good to see smiley faces around." Dia juga tidak lupa mengingatkan  betapa beruntungnya kami telah terpilih menjadi bagian dari program beasiswa yang sangat prestigious ini.

Selanjutnya Simone mempersilahkan Daniel, director Australia Awards Indonesia untuk menyampaikan sambutan. Tidak ada kesan formal sama sekali. Kami dibuat sangat nyaman dengan format orientasi yang dipersiapkan.

Daniel mengatakan bahwa dia sangat senang bisa setiap tahun menyematkan senyum diwajah orang-orang seperti kami. Sama seperti Simone, Daniel juga mengingatkan betapa beruntungnya kami telah lolos salah satu beasiswa prestigious dan kompetitif ini. "Setiap tahunnya ribuan orang mendaftar dan kalian terseleksi masuk, merupakan sebuah pencapaian."

Daniel melanjutkan sambutannya dengan menceritakan perjalanan beasiswa yang diberikan pemerintah Australia yang sudah di mulai sejak tahun 50an. Walaupun dengan nama yang berbeda. Hingga kini, lanjut Daniel, ada sekitar 15.000 alumni beasiswa pemerintah Australia yang tersebar diseluruh Indoneisa. Dan itu hanya data yang tercatat. Masih banyak lagi yang belum tercatat.

Tujuan dari beasiswa ini ada 3, kata Daniel. Pertama, untuk perkembangan skill masing-masing dari awardee. Kedua, untuk membantu pembangunan Indonesia untuk mencapai potensinya agar menjadi world economic power. Dan yang ketiga, untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Australia.

Daniel menutup sambutannya dengan meminta kami agar tidak bergerak. Daniel memoto kami yang berjumlah sekitar 130-an dengan panorama.

Sambutan selesai selanjutnya coffee break selama 15 menit.

Setelah break Simone kembali melanjutkan orientasi dengan menjelaskan fasilitas yang diberikan oleh IALF dan juga kurikulum yang akan dipelajari oleh awardee selama PDT.

"Untuk fasilitas, setelah in kalian akan akan dibawa berkeliling perpustakaan oleh Rina dan Lab Komputer dengan Adi.

Sekarang mengenai metode belajar, IALF akan menggunakan Task-based, Skill-based, Theme Based, Communicative, Lerner Centred, Learning Centred approach dan Development Oriented. Semua metode ini saling berintegrasi"

Selanjutnya Simone juga menceritakan dengan detail mengenai komponen pembelajaran yang terdiri dari General English, Academic English dan IELTS preparation. Selain itu, program PDT juga terfokus pada Critical Literacy, Learning Strategy and Study Skills, Cross-cultural Studies, Information Literacy Skills dan Computer Skills. 

Assessment and evaluation. Sepanjang PDT, peserta PDT akan mengerjalkan beberapa tugas seperti essai 500 kata, academic paper 1500-2000 kata, 5-8 minutes seminar presentation, dan poster presentations.

Class Schedule. Untuk peserta 9W, Senin sampai Kamis, kelas akan belangsung dari jam 07.00 sampai dengan jam 01.00. Sedangkan untuk hari Jumat, kelas akan berlangsung dari jam 08 sampai dengan jam 02.00.

Tentu Simone juga tidak lupa untuk mengingatkan beberapa rules seperti datang tepat waktu, menginformasikan guru dan Simone ketika ada situasi urgent yang memaksa untuk absen, menyelesaikan tugas tepat waktu, memeriksa canvas online classroom setiap hari dan lain-lain.

Sebelum selesai Simone memberikan gambaran tentang kegiatan besok yaitu sesi konsultasi mengenai pilihan kampus dengan Victor Callan.

Sesi Simone pun berakhir.

Selanjutnya orientasi fasilitas yang ada di IALF Jakarta. Sebelumnya peserta 9W diminta untuk berdiam diruang auditorium untuk mendapatkan giliran foto ID IALF, pembagian tas dan AAS handbooks.

Secara keseluruhan fasilitas yang ada di IALF Jakarta ada perpustakaan dengan koleksi buku dengan topik pembelajaran Bahasa Inggris yang lengkap. Yang paling saya suka adalah pencahayaan perpustakaanya. Berhubung saya tinggal di kost-an yang tidak ada akses terhadap sinyal matahari, ketika melihat ini adalah sebuah anugerah.

Selanjutnya ada Lab komputer dimana peserta PDT bisa mengerjakan tugas. Tapi satu syarat penggunaan Lab Komputer, harus ada supervisi. Selain di Lab Komputer, peserta PDT atau peserta kursus IALF bisa menggunakan komputer yang ada di perpustakaan.

Peserta PDT juga akan mendapatkan fasilitas ID card, alamat email baru yang nantinya akan digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti log in ke canvas online classroom, menggunakan xerox di perpustakaan dan log in wifi.

Untuk penggunaan xerox tidak gratis. Untuk print hitam putih dihargai 250,- per lembar. Sedangkan warna, 2500 per lembar. Di awal akun sudah di isi saldo berjumlah sekitar 56.000,- ketika saldo habis bisa di isi ulang di lobby.

Peserta diberikan detour semua fasilitas. Jujur saya sangat merasa terkesima. Saya merasa sangat di fasilitasi dengan baik.

Saat sesi Simone kami juga diberikan satu folder dengan isi lembaran informasi mengenai apa yang sudah disampaikan Simone. Semuanya di kompilasi dengan sangat rapih. Jujur, lagi-lagi, saya sangat terkesima dengan kedetail-an orientasi ini.

Semakin bersemangat untuk hari kedua!


0 comments: