Berkonsultasi Mengenai Pilihan Jurusan dan Kampus dengan Victor Callan

Pre Departure Training Journal Day 2 

Agenda: 
1. Australia Awards Initial Briefing
2. Pre-info Day Course Counseling
3. AAS Placement and Mobilisation Briefing 

Hari kedua PDT dimulai jam 08.30 pagi. Kelas bahasa dan budaya belum dimulai sama sekali. Satu hal yang membedakan PDT tahun ini dengan tahun sebelum-sebelumnya, jika sebelumnya PDT diawali dengan kelas EAP, Cross-culture Understanding, Computer Literacy dll., tahun ini sedikit berbeda. Beberapa hari diawal PDT, peserta malah mendapatkan materi-materi teknis mengenai persiapan keberangkatan terlebih dahulu.

Seperti hari ini tanggal 06 September 2019, misalnya, kami mendapatkan informasi mengenai gambaran proses yang telah dan akan kami lewati hingga sampai di Australia dan bahkan ketika nanti kembali lagi di Indonesia. Ibu Devina menjelaskan secara terperinci mengenai benefit yang didapatkan oleh awardee AAS bukan hanya yang berupa monetary tetapi juga yang berupa exposure terhadap event-event networking baik ketika di Australia maupun di Indonesia. Saran buk Devina, buat kartu nama dari sekarang.

Adapun salah satu benefit yang akan dirasakan oleh awardee berupa akses terhadap journal dan ebook seumur hidup. Bagi saya ini adalah benefit yang sangat luar biasa. Semakin menambah saja daftar kekaguman saya terhadap beasiswa Australia Awards. Benefit yang seperti ini perlu di catat karena tidak semua beasiswa di dunia sampai memikirkan hal se-rinci ini. Saya semakin percaya bahwa Australia Awards, seperti yang di sampaikan oleh Daniel dihari sebelumnya, memang menginginkan perkembangan skill yang dimiliki oleh para awardee.

Informasi yang disampaikan oleh ibu Devina kebanyakan sudah ada didalam AAS dan Mobilisation handbook yang telah dibagikan ke kami dihari sebelumnya. Bagi saya AAS sangat thoughtful sekali. Bayangkan saja, mereka bukan saya menyampaikan informasi sekali atau dua kali, tetapi sampai tiga kali dengan medium yang berbeda-beda. Sebelumnya memulai PDT kami sudah mendapatkan email berupa informasi atau bentuk elektronik dari handbook yang kami dapatkan. Tidak cukup disitu, kami juga mendapatkan copy fisik dan yang terakhir adalah penjelasan secara detail. Correct me if I am wrong, saya tidak tahu ada penyelenggara beasiswa lain yang melakukan briefing se-meticulous ini. 

.........................

Setelah ibu Devina selesai memaparkan initial briefing, dilanjutkan oleh sesi dengan Victor Callan dimana kami diberikan tips dan trick ketika berhadapan dengan university representative di hari Senin tanggal 09 September 2019 besok.

Victor berpesan agar kami mengingat bahwa uni reps adalah orang marketing dimana tugas mereka adalah menjual. Jadi jangan terlalu termakan oleh tawaran-tawaran yang tidak berkaitan dengan studi yang akan diambil. Selama sesi Victor membuat kami menjadi melihat ulang pilihan-pilihan yang telah kami buat.

Tips dari Victor ketika memilih kampus dan program, hal yang paling penting dilakukan adalah memperhatikan nama program yang dipilih lalu mengecek mata kuliah yang ditawarkan terutama compulsory course-nya. Jangan sampai memilih satu program karena elective course-nya, karena bisa jadi elective course tersebut masalah tidak tersedia saat program dimulai dengan asalan seperti terlalu sedikit jumlah mahasiswa yang memilih mata kuliah tersebut sehingga mata kuliahnya di batalkan dan lain-lain.

Di sesi Victor kami juga diberikan pemahaman mengenai perbedaan antara master by coursework, master by coursework with minor thesis dan master by research. Master by coursework murni hanya mengambil mata kuliah saja tanpa ada tugas akhir berupa thesis. Sedangkan master by coursework with minor thesis menawarkan program bagi mahasiswa magister yang ingin tetap melalukan thesis tapi tidak se-intense progeam master by research. Total credit yang didapatkan untuk minor thesis sekitar 20%. Ada yang bertanya apakah kualifikasi ini cukup digunakan dalam persyaratan untuk melanjutkan PhD? Dan Victor dengan sigap mengatakan, cukup.

Saya semakin bertanya-tanya tentang program dan kampus yang telah saya pilih sekarang. Apakah sudah benar-benar cocok dengan kebutuhan skill yang saya ingin capai? Apakah ada opsi yang lebih baik? Walaupun sudah baca handbook setiap kampus rasanya masih aja belum tau banyak.

Selama seminggu ini Victor akan standby di IALF. Setiap orang akan mendapatkan kesempatan untuk sesi one-on-one. Kesempatan yang bagus untuk menggali lebih dalam kira-kira apa yang masih mengganjal mengenai pilihan kampus dan program tujuan.

..................... 
Sesi siang dimulai jam 1.30 bersama Pak Ponco dan Mba Ica. Kali ini lebih banyak membahas tentang proses mobilisation seperti detail pemilihan kampus bagaimana prosesurnya. Untuk kampus pihak AAI yang akan mendaftarkan. Jadi kita tidak perlu untuk mencari LoA sendiri. Banyak sekali penjelasan yang disampaikan sampai pada tahapan dapat surat kontrak dari DFAT sampai keberangkatan dan sampai kampus tujuan. Yang paling penting di ingat adalah awardee AAS akan diberikan fasilitas berupa SCO atau student contact officer yang akan membantu segala hal berkaitan kebuthan awardee selama berada di Australia.



(Ada banyak sekali informasi yang disampaikan. Jujur saya masih mencoba untuk mencerna. Ingin menulis semuanya dengan detail disini tetapi posisi saya sekarang ngantuk banget :D Mungkin dilain waktu saya akan menuliskannya dengan lebih terperinci. Untuk kali ini cukup sekian!)















0 comments: