Soliter (Sebuah Puisi)

Di dalam ramai ku merasa asing

Ku tatap semua bola mata 

Dan ku temukan muka-muka yang ku tandai 

Namun tidak ada kehangatan yang terpancar

Ku sadari penuh bahwa aku adalah manusia berdarah dingin

Aku adalah manusia soliter 

Yang menemukan damai dalam keterasingan 

Aku lah si pendosa 

Memilih hidup cacat norma 

Pun, apalah itu norma?

Tradisi yang mengekang? 

Bukankah diri pemegang otoritas kehidupan?

Tidakkah aku berhak untuk menjadi diri sendiri?

Ataukah diri hanyalah hamba dari golongan-golongan? 

Jika demikian, lepaskanlah aku

Menyendiri dibalik lembah hijau

Dalam soliterku.