RAMADHAN IN TURKEY 1: Menu Wajib di Waktu Sahur Versi Turki

#1 Menu Wajib di Waktu Sahur Versi Turki

Ini memang tahun kedua ku di Turki. Tapi aku belum benar-benar paham tentang budaya makan orang Turki, terutama budaya makan sahur. Selain perbedaan waktu yang sangat jauh berbeda, jenis makanan yang disantap juga sangat jauh berbeda dengan kita masyarakat Indonesia.

Kalau di Indonesia, walaupun sudah selesai tarawih kita masih punya banyak waktu kosong sebelum akhirnya waktu sahur tiba. Sehingga memutuskan tidur juga bukan masalah. Kalau di Turki, berhubung ini musim panas, jeda waktu antara tarawih dan sahur sangatlah singkat. Sehingga tidur bukan menjadi prioritas utama. Alasannya sangat simple, takut tidurnya terlalu lelap. Takut kelewatan waktu sahur.

Bayangan waktu puasa disini adalah imsak jam 3.40 dan waktu berbuka pada jam 20.45. Tentunya setiap hari berubah-ubah. Namun itulah kisaran waktunya. Kurang lebih puasa berlangsung selama 17 jam. Dengan cuaca musim panas yang sangat ekstrim, 17 jam adalah waktu yang sangat panjang. Apalagi cuaca musim panas kali ini sangat jauh berbeda. Jauh lebih panas dari tahun sebelumnya. Menurut orang-orang Turki, seharusnya Juli tak sepanas ini. Panas seperti saat ini seharusnya terjadi nanti, di bulan Agustus.

Bayangan waktu puasa yang seperti ini ternyata memberikan pelajaran banyak bagi orang Turki. Ini juga yang mempengaruhi jenis makanan yang mereka santap diwaktu sahur. Makanan wajib mereka di waktu sahur adalah karpus atau semangka. Selebihnya mereka memilih menu sarapan untuk waktu sahur, yang jelas water melon adalah menu wajib.

Menu sarapan mereka sangatlah ringan. Hanya telur, dadar atau rebus, dan cokelat atau selai-selai-an. Makanan-makan ini dipasangkan dengan ekmek atau roti.

Tak tahu pasti mengapa mereka memilih makanan ringan diwaktu sahur. Mungkin mereka menyadari bahwa manusia bisa bertahan hidup tanpa makan untuk berhari-hari namun manusia tak akan bisa hidup tanpa air. Tanpa minum. Dan fungsi semangka sangat bekerja disini. Makan semangka dapat membantu menanggulangi rasa haus. Semangka juga memberikan pertahanan untuk tubuh agar tak mudah terkena panas dalam atau sariawan, yang marak terjadi di musim panas.

Menu ini sangat berbeda untuk lidah Indonesia. Kalau kita orang Indonesia tanpa nasi, mungkin puasa seharian tidak akan berjalan dengan lancar. Beberapa kesempatan kami pernah makan berdampingan dengan orang Turki. Benar saja, mereka shock dengan gaya makanan orang Indonesia. Nasi menurut mereka terlalu berat untuk dimakan diwaktu sahur. Apalagi makanan-makanan pedas, mereka langsung angkat tangan.

0 comments: