Lelah
lalui drama,
Ku
bersandar tak tentu arah.
Hingga
suatu terasa dipunggungku,
Suatu
yang mengganggu.
Ketika
ku menoleh,
Ada
sepasang bola mata yang sedia menghujamku.
Tak
ada kata, tak ada suara.
Hanya
tatapan. Tajam.
Ku-ulurkan
tangan namun ia tak menjawab.
Hampir
saja kulepaskan suara,
Namun
kami terlalu berbeda.
Satu
sama lain, kami asing.
Berbeda
dunia.
Bahasa
tubuh pun tak mampu menyatukan kami.
Bukan
ku tak punya tulang punggung,
Hingga
ku harus bersandar.
Hanya
saja,
Tulangku
terlalu lemah untuk menahan beban ini.
Kuceritakan
semua pada dunia,
Namun
tak satu dari mereka mampu memberi solusi.
Tak
juga mencoba menghibur hati.
Mereka
awan untuk hal ini, ia beralasan.
0 comments:
Post a Comment