Tea Time: Turkish Hospitality

Tinggal di Turki selama tiga tahun, sedikit banyak-nya telah memberi ku banyak gambaran tentang kondisi sosial masyarakat Turki. Termasuk kehidupan berbudaya mereka.

Yang sering kali menjadi pusat perbicangan ketika dua budaya bertemu adalah tentang makanan. Bahkan pertanyaan seperti "Makanan negara-mu itu seperti apa?," mungkin bisa ditempatkan dalam list nomer wahid basa-basi terpopuler dan yang paling banyak diminati. Setidaknya itulah yang ku alami setelah keluar masuk rumah keluarga Turki yang telah aku kunjungi. Bahkan hanya sekedar duduk disebuah warung makan dengan teman-teman, bisa menghantarkan suasana kedalam perbincangan tentang MAKANAN.

Momen puasa ini kembali menghidupkan alarm yang sejak lama telah ku set, namun terabaikan oleh rasa malas, untuk menuliskannya dalam journal ini (blog ini.) Salah satu alasan kenapa alarm ini kembali berbunyi adalah fakta bahwa kami sering diundang berbuka dirumah keluarga Turki. Dan kejadian ini kembali membuka mataku betapa menariknya sistem bertamu keluarga Turki. Awalnya aku menganggap ini hanya budaya perorangan. Namun setelah mengunjungi beberapa keluarga yang juga menghidangkan makanan dengan cara yang sama, aku pun menyimpulkan bahwa ini adalah budaya yang sudah hidup dimasyarakat Turki.

Lalu seperti apakah bentuk hospitality masyakat Turki?

1.Menu Pembuka


Khusus bertamu ketika berbuka puasa, hal yang paling utama dihidangkan adalah Çorba (sup). Ada banyak jenis Çorba di Turki, salah satunya dan yang paling saya sukai adalah Mercimek Çorbası: Sup yang terbuat dari Mercimek atau kacang-kacangan lentil berwarna merah. Rasa sup sangat unik, kendatipun begitu saya merasa kesulitan untuk menggambarkannya dalam masakan Indonesia. Dalam penyajiannya mercimek sering dicampur dengan sedikit air lemon. Yang juga menjadi pemberi sensasi segar pada sup ini.

Selain sup, ketika berbuka ada salad, kurma, dan börek yang tersaji dengan rapih atas meja makan. Belum lagi minuman. Lumrahnya mereka menyediakan dua gelas untuk satu orang. Gelas yang pertama untuk air mineral. Gelas yang kedua untuk Meyve Suyu (jus buah), bahkan terkadang minuman bersoda. Orang Turki sangan menyukai minuman bersoda. Tak heran kenapa mereka masih tetap menyajikannya untuk menu berbuka.

2.Menu Pemanasan


Sebelum lanjut ke menu utama, ada menu yang saya secara pribadi menyebutnya menu pemanasan. Karena setelah ini akan ada menu besar-besaran. Di bagian pemanasan ini, yang paling sering dihidangkan adalah kacang-kacangan. Kuru Fasulye atau kacang kering yang dimasakan berkuah adalah salah satu makanan yang akan memberikan rasa kenyang para tamu. Pilihan lainnya ada nohut dan lain-lain.

3.Menu Utama

  
Dari semua menu, bagian ini adalah saat dimana menu handalan akan disajikan. Namun sulit ditebak menu apa yang akan disajikan, karena ada banyak sekali kemungkinan makanan yang bakal disajikan. Sedikit diantaranya adalah Fırın Tavuk, Maklübe dan köfte. Semua makanan ini disajikan berdampinagan dengan nasi, plus ekmek (roti.)

Sebagi informasi tambahan, sup juga disajikan dengat roti. Hal yang sering terjadi ketika berbuka adalah besarnya gairah untuk makan. Alhasil, ketika menu utama disajikan, sering sekali, kita makan dengan sepuasnya. Sehingga kondisi perut tak lagi mampu menerima sajian makanan-makanan selanjutnya. Apalagi ketika belum mengetahui medan.

Banyak teman yang bercerita tentang pengalaman pertamanya berbuka dirumah keluarga Turki. Ketika menu utama disajikan ia sudah makan banyak sekali, karena dia menggap bahwa ini adalah kesuluruhan makanan. Namun setelah menu kedua dan menu utama disajikan ia baru menyesal karena telah makan terlalu banyak sebelumnya. Ya, mungkin juga karena didalam budaya Indonesia, semua makanan disajikan berbarengan. Sehingga tidak sangat wajar ia berfikir seperti itu.

4.Dessert (Cuci Mulut)


Sebagai pencuci mulut yang paling sering disajikan adalah Dondurma (Es Krim) dan teh. Tapi tidak selalu begitu. Untuk teh, itu hukumnya wajib. Namun untuk eskrim tidak. Eskrim bisa diganti dengan manisan-manisan Turki yang jumlahnya sangat kaya. Atau bisa juga eskrim disajikan berbarengan dengan manisan, seperti baklava dan eskrim. Kedua makanan yang sangat manis-manis ini sering dimakan berbarengan oleh orang-orang Turki. Kemungkinan lainnya, bekan yang terakhir, adalah puding. Masih tetap disajikan dengan teh panas khas Turki, didalam gelas Turki yang khas juga.

FYI: Minum teh bagi orang Turki adalah sebuah keharusan dan sangat memiliki efek candu. Seorang bisa menghabiskan 17 gelas teh dalam sehari, begitulah gambarannya.

Sekian gambaran bertamu dirumah keluarga Turki. Sempat terbesit dalam kepalaku apakah budaya seperti ini murni budaya Turki atau ini adalah salah satu budaya yang diadopsi oleh masyarakat Turki dari Eropa. Mengingat banyaknya kemiripan dengan budaya makan masyarakat Prancis. Lebih-lebih ketika menulusuri kata dalam bahasa Turki, ada banyak yang diambil dari bahasa Prancis, seperti Asansör, kuaför, Bulvarı, dan banyak lagi. Praduga ku mengatakan bahwa budaya bertamu di Turki juga kemungkinan adalah hasil pengadopsian budaya. Wallahu A'lam.

Terlepas dari semua praduga isengku, saya sangat tertarik untuk mengadopsi budaya makan diatas ketika nanti saya menamui orang dirumah. Semua step-step diatas sangat masak akal bagiku, dan menarik untuk dicoba.

Selamat bertamu kerumah keluarga Turki. Hati-hati dengan keputusan anda ketika mengambil makanan diwaktu pembuka. Orang Turki akan sangat kecewa kalau kamu tidak mengambil dan menghabiskan semua makanan yang disajikan.

Salam dari Turki.   

NB: Semua foto diambil secara acak dari internet.

0 comments: