Uniknya Sistem Berbagi Makanan Sisa Online di Belanda




Beberapa waktu lalu saya menonton video di website Ikatan Ilmuan Indonesia International, dimana Dr. Dessy Irawati, yang juga adalah ketua umum I-4 periode 2013-2015, sebagai narasumber wawancara interaktif tersebut. Disana beliau sempat menjelaskan tentang salah satu website berbagi makanan sisa (sharing leftover foods) yang sedang booming di Belanda. Penasaran dengan apa yang beliau jelaskan saya pun akhirnya mengoogle cerita bermulanya website tersebut.

Ternyata website itu bermula dari pengalaman pribadi Marieke Hart dan Jan Thij Bakker, yang suatu hari mencium masakanan tetangganya yang berbau sedap. Penasaran ingin mencoba masakan itu akhirnya pasangan suami istri ini mengetok pintu tentangganya dan menawarkan beberapa Euro. Sejak saat itu hubungan mereka dengan tetangga semakin dekat. Padahal sebelumnya mereka telah bertetangga tiga tahun tanpa tegur sapa.

Melihat adanya efek positif dari sistem berbagi makanan sisa ini pada hubungan antar tetanggga, akhirnya pasangan suami istri ini menyedialan website dimana orang-orang bisa membagi makanan sisanya kepada orang lain disekitarnya.
Untuk memastikan bahwa makanan yang diposting diwebsite itu sehat dan layak, ada ketentuan-ketentuan yang haru dipenuhi. Jadi para penerima makanan sisa bisa merasa aman.

Nah.. berkaca dari pengalaman saya sebagai mahasiswa dan anak kos di Indonesia maupun Turki, alangkah kerennya kalau kita punya sistem seperti ini. Mahasiswa yang selalu dalam situasi lapar dan tidak punya waktu untuk masak bisa diuntungkan dengan sistem ini. Pemilik makanan sisa juga diuntungkan karena mereka tidak perlu membuang makanan tersebut.

0 comments: