Sungai Seine Paris (Koleksi Pribadi) |
Berhentilah
berbohong. Kini saatnya kita berbicara jujur. Apakah kita akan konsisten dengan
jawaban cliché setiap kali ditanya "untuk apa kuliah ke luar
negeri?", "saya ingin
mendapatkan pendidikan yang lebih baik." Bagaiman dengan jawaban yang
lebih jujur, seperti "saya ingin jalan-jalan!" Yup, begitulah
kenyataannya. Kita semua ingin jalan-jalan atau traveling,
bahasa yang lebih mampu meromantisasi kata jalan-jalan itu sendiri.
Mungkin saya
terlalu berlebihan dalam men-generalisasi motif orang dalam merantau ke luar
negeri. Mungkin motif yang terkesan nakal ini hanya berlaku pada diri saya
seorang. Tapi kalau kebetulan kalian juga memiliki motif sama seperti saya
(merantau keluar negeri karena ingin jalan-jalan dan melihat dunia), saya punya
berita baik. Di Turki, impian kalian untuk melanglang buana bisa menjadi
kenyataan. Bagaimana caranya?
Program Petukaran Pelajar (Exchange Program)
Tour Selat Bosphorus Turki |
Pernah iri karena
teman-mu beruntung bisa kuliah di Eropa? Iri, bukan karena pendidikan Eropa
yang terkenal sangat bagus, tapi iri karena sisi lainnya seperti karena dengan
berkuliah disalah satu negara Uni Eropa, dia otomatis bisa keluar masuk ke 26
negara Eropa lainnya. Mendengar kemungkinan ini saja mata kamu langsung
berninar-binar.
Berita baik, buat
mahasiswa asing di Turki, kalian bisa merasakan privilege
yang sama. Bukan, Turki belum
masuk ke Uni Eropa - Turki juga belum masuk ke teritori Schengen juga. Tapi ada
satu alasan mengapa kamu bisa merasakan hidup dibenua biru selama maksimal 2
semester.
Nah, meskipun
Turki secara utuh belum menjadi bagian dari Uni Eropa, ada instansi tertentu
dimana Turki sudah menjadi bagian dari Eropa. Pendidikan, misalnya. Sistem
pendidikan di Turki mengacu pada sistem pendidikan Eropa. Ini bisa dilihat dari
penerapan sistem ECTS dan sistem pendidikan Bologna di kampus-kampus di Turki.
Inilah mengapa disalah satu program departemen pendidkan Uni Eropa (Erasmus+)
Turki juga diikut sertakan.
Eramus+ adalah
program pertukaran pelajar antar negara Uni Eropa, dimana para mahasiswa bisa
mengajukkan diri untuk menghabiskan maksimal dua semester di salah satu kampus
yang ada di benua Eropa. Jadi, bagi kamu-kamu yang gila jalan-jalan ini adalah
kesempatan emas. Buruan cek website kampusmu dan pelajari persyaratannya. Siapa
tahu semester depan kamu bisa ada di Eropa. Bisa menikmati sarapan pagi paling
historis dalam hidupmu, seperti menyuruput segelas kopi panas ditemani
croissant tepat ditepi sungai Seine sambil melihat kemegahan menara Eiffel.
Staj/Intership di Benua Biru
Selain mengambil
mata kuliah, Erasmus+ juga menyediakan program Internship. Penasaran nggak sih
bagaimana rasanya bekerja di perusahan-perusahan di Eropa? Siapa tahu dengan
mengambil program internship ini kamu jadi terinspirasi untuk menciptakan dunia
kerja yang lebih profesional nantinya saat kamu kembali ke Indonesia.
Sama seperti
program kuliah, program internship ini juga menyediakan uang saku. Untuk
jumlahnya silahkan tanyakan langsung ke International Relations Office di
kampusmu.
Mevlana Degisim Programi
Erasmus+ bukanlah
satu-satunya program pertukaran pelajar yang ada di Turki. Pemerintah Turki
memiliki program yang mereka ciptakan sendiri namanya Mevlana Degisim Programi.
Hampir sama seperti Erasmus+, bedanya program mevlana megutamakan negara-negara
di luar Uni Eropa sebagai tujuan studi. Negara-negara yang ada didalam list
seperti negara Balkan, Amerika Latin, Afrika dan Asia. Bahkan, Indonesia juga
termasuk lho. Tapi menurut rumor yang beredar, kita nggak diizinin untuk
memilih negara asal. Sebagai opsi, kenapa nggak pilih negara tetangga seperti
Malaysia saja, dengan begitu kamu bisa mudik setiap kali ada liburan panjang.
Tapi kembali lagi, negara pilihan tergantung dengan kampus asalmu, karena
sistem program ini adalah perjanjian antara insitusi bahkan antar jurusan.
Kujungi saja website kampusmu untuk memastikan.
Farabi
Masih berkaitan
dengan program pertukaran pelajar. Bedanya yang satu ini berlaku antar kampus
di dalam Turki. Jadi kalau kamu ingin merasakan satu atau dua semester di kota
lain didalam Turki, kamu bisa ikut program ini. Tapi hati-hati, pastikan semua
mata kuliah yang kamu pilih bisa mengganti mata kuliah yang kamu harus ambil di
kampus asal. Bisa-bisa nanti kamu harus ngulang, kalau mata kuliahnya tidak
disetujui kampus asal.
Work and Travel
Masih kuliah tapi
juga penasaran gimana rasanya dunia kerja? Ada program yang memfasilitasi
kekepoan kamu terhadap dunia kerja, nama program itu Work and Travel. Program
ini sangat menarik, bukan hanya program ini memfasilitasi pelajar untuk
mengalami dunia kerja, program ini juga memfasilitasi pelajar untuk mengalami
dunia kerja DI NEGARA LAIN dan negara tersebut adalah Amerika!
Program Work and
Travel ini biasanya berlangsung selama liburan musim panas. Jadi kalau kamu
belum punya rencana mau ngapain summer ini, kamu bisa langsung mendaftarkan
diri untuk program yang satu ini. Persyaratannya, kamu harus sudah terdaftar
disalah satu kampus di Turki. Selain itu kamu juga harus membayar biaya kepada
agen Work and Travel sebesar 1800USD belum termasuk harga tiket dan biaya visa.
Program yang satu
ini juga bisa menjadi sebuah studi lapangan buat kamu untuk membuktikan apakah
ide American Dreams itu benar atau tidak. Menurut beberapa teman saya yang
sudah mengikuti program ini, uang yang kamu keluarkan bisa kembali bahkan
berlipat ganda selama tiga bulan asal kamu mau kerja keras. Normalnya mereka
yang mengikuti program ini hanya terikat pada satu pekerjaan. Tapi kalau kamu
mau menghasilkan dolar yang lebih banyak, tidak ada salahnya untuk kerja lebih
dari satu kerjaan. Dan beberapa teman saya sudah memperaktikkan hal ini, mereka
pun pulang dengan pundi-pundi dolar yang lumayan.
Konferensi Internasional
Bagi kamu yang
menggeluti dunia akademisi, atau akan terjun kedunia akademisi mengikuti
konferensi bisa menjadi nilai plus saat nanti melamar kerja. Bukan hanya
mendengarkan pembicaraan para keynote speakers, ini saatnya kamu untuk terjun
langsung mempresentasikan jurnal mu. Syukur-syukur kalau jurnal yang kamu
presentasikan lolos publikasi di publishing
house jurnal internasional
Letak Turki yang
secara geografis dekat ke tiga benua, Asia, Eropa dan Afrika, membuat kamu
lebih gampang untuk mengikuti konferensi internasional. Dalam artian biaya
trasport bisa lebih diminimalisir. Untuk informasi konferensi internasional
kamu bisa cek langsung di google, akan ada website seperti conferencealerts.com
yang akan menpdate semua jawdal konferensi sepanjang tahun.
Solo Traveling
Saatnya menguji
kekuatan paspor hijaumu! Nah, berhubung kamu lagi di Turki, tidak ada salahnya
untuk jalan-jalan sendiri. Jika visa adalah hal yang paling menakutkan dalam
sejarah paspor Indonesia, kenapa nggak jalan-jalan ke negera bebas visa atau
negara yang menyediakan visa alternatif seperti VOA (visa on arrival) dan
elektronik visa. Dengan visa hijau mu, kamu bisa mengunjungi negara-negara yang
tidak begitu jauh dari Turki seperti Maroko, Oman, Tajikistan, Yordania dan
lain-lain dengan sistem visa altenatif.
Jadi, sekarang
kamu sudah tau kan gimana caranya untuk merealisasikan impian mu untuk
melanglang buana dari Turki? Sekarang saatnya untuk menjemput kesempatan!
Adhari
Mahasiswa Sastra
Inggris di Salah Universitas di Turki
0 comments:
Post a Comment