Berbeda dengan di Indonesia, dimana waktu siang dan malam
tergolong stabil, di Turki atau di Negara 4 musim lainnya waktu siang dan malam
berubah seiring musim. Disaat musim panas seperti sekarang ini, waktu siang
lebih lama dibanding waktu malam. Sebaliknya, dimusim dingin waktu malam lebih
lama dari pada waktu siang hari. Konsekuensinya, dibuatlah sistem waktu yang dianggap
mampu membantu aktivitas-aktivitas walaupun dengan adanya pergantian waktu
siang dan malam ini. Ada Daylight Saving Time atau Summer
Time – dimana sistem waktu ini dimulai saat memasuki musim panas. Biasanya
diakhir Musim Semi, sekitar akhir bulan Maret. Saat daylight saving time dimulai, jam akan otomatis maju 1 jam lebih
awal. Smartphone atau PC biasanya
otomatis menggantikan ke sistem ini. Untuk jam tangan dinding atau jam tangan,
anda harus mensetting secara manual. Daylight Saving Time biasanya berakhir
dibulan akhir bulan Oktober. Untuk tanggal pastinya, setiap Negara terkadang memilih
tanggal yang berbeda.
Akhir tahun 2016 kemarin, pemerintah Turki membuat
keputusan yang tergolong kontroversial. Setelah menggunakan sistem Summer Time dan Winter Time selama bertahun-tahun, pemerintah President Erdogan
memutuskan untuk tetap menggunakan Summer
Time saja sepanjang tahun - dengan alasan menggunakan satu sistem waktu lebih
efektif membantu kegiatan sehari-sehari diperkantoran maupun sekolah. Namun
benarkah? Berkaca dari pengalaman pribadi sebenarnya ada banyak perbedaan antara
menggunakan Winter Time dengan tidak
menggunakannya. Perbedaan yang paling mencolok adalah ketika kebetulan dapat
kelas pagi. Misalkan si A ada kelas jam 9, dan jarak dari rumah si A menuju
kampus sekitar 1 jam menaiki otobus. Untuk sampai kelas tepat waktu A harus
berangkat dari rumah jam 8 kurang. Nah, disaat musim dingin kemarin karena
waktunya tidak mundur satu jam, jam 8 masih tergolong gelap. Bahkan saat cuaca
lagi mendung-mendungnya, jam 9 pun tekadang masih gelap. Jadi apakah dengan
suasana seperti kegiatan lebih efektif? Saya tidak bisa memutuskan. Mungkin ia,
mungkin tidak. Yang jelas banyak yang menggerutu karena harus datang kesekolah
saat masih gelap.
Jam boleh saja nggak berubah – tapi sebagai penganut
agama Islam, waktu shalat pasti berubah! Disinilah timbul permasalahan. Bagi saya
pribadi permasalahan timbul karena harus beradaptasi dengan waktu setiap 6
bulan, bahkan kurang dari enam bulan. Saat musim dingin misalnya, matahari
terbit sekitar jam 7.30. Jadi waktu shalat subuh masih masih ada sampai jam
7.20, misalkan. (Saya belum mengecek keakurasian jam shalat subuh ini :D) Tiba-tiba
musim panas mulai dan waktu shalat subuh berakhir pada jam 6, awal-awalnya. Setiap
hari berubah sampai di puncak musim panas jadi 05.40 bahkan 05.00.
Misalkan
ada yang tanya “Apa susahnya beda dikit aja kan?”
Beda jauh! Soalnya pas masuk musim panas waktu tidur juga
otomatis berubah. Kalau dimusim dingin tidur lebih awal, karena hari gelap
lebih awal juga – berbeda dengan musim panas, hari baru gelap jam 9 malam. Jadi
waktu tidur baru mulai jam 12 atau jam 1. Nah, dengan tidur demikian telat,
mungkin rada sulit untuk bangun shalat subuh. Paling lucu itu, setiap musim
harus mengatur alarm di hape. Alarm lah yang membantu untuk beradaptasi dengan
pergantian waktu ini.
Nah, untuk nggak molor shalat subuh harus berusaha untuk
cepat tidur. Nggak mau tau teman sekamar ribut atau nggak.
Sudah sukses beradaptasi dengan waktu musim panas,
tiba-tiba ramadhan mulai. Harus beradaptasi dengan waktu lain lagi deh! Gambarannya
begini:
-
buka puasa jam 8.40 PM
-
tarawih selesai jam 11 PM
-
tadarusan setengah jam jadi 11.30 PM
-
kalau tidur harus bangun jam 2.30 AM (apalagi
diasrama harus antri panjang untuk ambil jatah sahur)
-
imsak jam 3.50
Timbul lah dilemma. Habis tarawih tidur apa nggak, ya? Kan
cuma kurang dari tiga jam. Tapi kalau nggak tidur besok bakal tidur separuh
hari. Apalagi puasa tahun ini masih dimusim ngampus. Kalau besok ada kelas atau
ada ujian, gimana dong? Pusing kan?
Kirain enak tinggal dinegara 4 musim? Enaknya pas lihat
salju dan daun-daun cantik khas musim gugur aja di TV. Kalau hidup…………………………………………….
Enak juga sih HEHE..
0 comments:
Post a Comment