Selama lima tahun di Turki, cuma tahun pertama doang saya
tinggal di apartemen. Kecuali selama musim panas, terkadang saya menumpang di apartemen teman-teman Indonesia yang ada di Izmir dan Manisa. HEHE
Memasuki tahun kedua saya pindah kota (awalnya di kota
Adana pindah ke kota Manisa.) Kampus juga otomatis berubah. Awalnya Cukurova
Universitesi menjadi Celal Bayar Universitesi. Di Cukurova Universitesi saya hanya
berhasil meneyelesaikan program TOMER atau persiapan bahasa Turki. Untuk program
S1, saya selesaikan di Celal Bayar Universitesi, Jurusan Sastra Inggris yang Alhamdulillah
baru lulus akhir Juni kemarin.
Selama 4 tahun di kota Manisa, saya tinggal di KYK atau
asrama milik pemerintah Turki dan lanjut tinggal disana sampai lulus. Sempat 1
semester saya tidak tinggal di KYK karena mengikuti program pertukarang pelajar
(Erasmus+) di Rumania. Namun sepulang saya dari Rumania, saya kembali ke KYK
dan Alhamdulillah di terima lagi. Saya bilang Alhamdulillah karena masuk KYK
itu susah banget. Apalagi bagi mahasiswa non-beasiswa YTB.
Untuk info mengenai cara masuk KYK bagi mahasiswa
non-beasiswa bisa baca disini: https://adhariabroader.blogspot.com.tr/2016/03/cara-tinggal-di-kyk-bagi-mahasiswa-non.html
KYK sendiri memiliki banyak jenis. Ada KYK yang dimiliki
oleh pemerintah secara penuh ada juga KYK yang disebut yari ozel atau separuh
swasta. Selain fasilitas yang disediakan berbeda, kedua jenis KYK ini juga
menawarkan harga yang berbeda pula. Di KYK yang sepenuhnya dimiliki pemerintah
harganya lebih murah, namun bentuk fisik bangunan dan fasilitas sedikit tua. Untuk
jumlah orang perkamar-pun terkadang lebih banyak. Biasanya di KYK sepernuhnya
dimiliki pemerintah jumlah orang perkamar bisa mencapai 8 orang. Untuk KYK yari
ozel, biaya yang ditetapkan lebih mahal (bisa mencapai 2 kali lipat harga di
KYK milik pemerintah sepenuhnya). Namun fasilitas yang disediakan sedikit lebih
baik, seperti jumlah orang perkamar hanya 3 sampai 4 orang, fasilitas didalam
kamar ada kamar mandi, meja belajar, kulkas mini dan lain-lain.
Kebetulan, saya sudah mencoba dua jenis KYK ini. Semester
1 sampai semester 4 di Manisa saya tinggal di KYK yang sepenuhnya milik
pemerintah dan harus berbagi kamar dengan 8 orang Turki lainnya. Waktu itu
sempat ada orang Uygur juga di kamar saya. Jadi 2 orang asing, selebihnya orang
Turki. Memasuki semester 5, KYK membuka cabang baru didekat kampus. Suatu berita
yang baik karena artinya bisa jalan kaki ke kampus. Tetapi asrama yang dibuka
separuh swasta, otomatis biaya akan lebih mahal. Setelah menghitung biaya
transportasi dan biaya asrama yang saya harus keluarkan jika saya memilih tetap
tinggal di asrama KYK yang sepenuhnya milik pemerintah; yang hasilnya hanya
berbading tipis. Di KYK sepenuhnya milik pemerintah saya harus membayar 160TL
dan biaya transportasi menuju kampus sebulan sebanyak 60TL. Total 220.
Sebaliknya, biaya yang harus saya keluarkan untuk tinggal di asrama yari ozel
sebanyak 245 TL. Hanya beda 15 TL.
Dengan pertimbangan bahwa saya tidak mau menghabiskan
waktu sampai 100 menit pulang pergi kampus setiap hari, akhirnya saya
memutuskan untuk tinggal di Yunus Emre KYK Erkek Yurdu, Muradiye, Manisa
(asrama KYK yang yari ozel). Sampai saya keluar dari KYK hari Senin kemarin,
biaya bulanan KYK Yunus Emre adalah 265TL, belum termasuk 350TL uang deposito
saat pertama mendaftar. Akan dikembalikan saat keluar dari KYK jika tidak
merusak properti asrama.
Mau tau bagaimana bentuk kamar saya di Yunus Emre KYK
Erkek Yurdu?
Tampak Depan Asrama |
Kamar Saya. Blok B Lantai 6 No. 620. Pintu Kamar dilengkapi sistem kartu. Jadi hanya pemilik kamar dan tukang bersih-bersih saja yang bisa memasuki kamar. |
Kasur saya selama 1 setengah tahun terakhir |
Ada beberapa fasilitas asrama yang belum sempat terdokumentasi seperti ruang laudry, mushala, mesjid dan ruang makan. Kemungkinan ada di hape saya. Tapi untuk sementara ini belum ketemu. Nanti kalau sudah ketemu saya masukin ke postingan ini lagi.
Sekian :)
0 comments:
Post a Comment