Berkemah di Pabangbon, Bogor

Api Unggun

Sudah salama rasanya tidak melakukan kegiatan outdoor seperti jogging, hiking apalagi camping. Camping terakhir mungkin waktu SMP kelas tiga. Setelah pindah sekolah waktu SMA langsung non aktif dikegiatan pramuka. Pernah coba masuk ke ekskul pramuka tapi setelah beberapa kali ikut merasa gak cocok. Akhirnya masuk ekskul PMR satu tahunan. Pas kelas 2 SMA keluar dan tidak banyak aktif di ekskul lagi selain majalah sekolah.

Akhirnya akhir pekan lalu, tepatnya sabtu sore, saya bersama dengan dua teman saya yang lainnya bisa camping juga. Kita camping di Pabangbon, salah satu wisata alam di Bogor yang lokasinya sekitar 1 jam setengah dari Parung.

Berangkat sekitar jam 5 sore, kami pun sampai kelokasi perkemahan sekitar jam 8 karena harus berhenti beberapa kali ditengah perjalanan untuk ngisi bensin dan beli makanan di mini market.

view dari tempat perkemahan

Pabangbon ini adalah lokasi wisata thematic ala-ala instagram yang lagi hype saat ini. Banyak photo booth artificial yang disetting disepanjang Pabangbon seperti bulan, hammock, flying fox, rumah burung dan lain-lain. Untuk lokasi photo booth ini ada tepat disisi kiri jalan saat sampai dilokasi. Biaya masuk ke lokasi ini Rp 15.000, harga yang lumayan menurut saya. Apalagi karena harga tersebut belum termasuk biaya foto di booth. Untuk foto di booth yang disediakan, pengunjung harus membayar lagi tergantung booth yang dipilih. Photo diatas hammock dibandrol dengan harga Rp. 5000,- perorang. Sedang photo booth lain seperti flying fox dan rumah buruh dibandrol dengan harga Rp. 10.000,-.

Sebagai seorang pelancong, jujur saya tidak senang dengan manajmen tempat wisata ini. Semua harga yang terpisaha itu, bagi saya adalah tourist trap. Saya berpikir kenapa pengelola tidak meminta bayar sekali saja ditempat masuk dan biarkan pengunjung foto dilokasi yang mereka ingini. Untuk ini, saya sangat bangga dengan pengelola tempat wisata dengan tema serupa di kota saya, Takengon. Di Bur Telege, pengunjung hanya perlu membayar Rp. 5000,- pengunjung bisa berfoto sepuasnya disemua foto booth yang disediakan.

Untuk menuju lokasi kemah, pengunjung harus menaiki jalan yang menanjak yang ada disisi kanan jalan. Bagi pengunjung yang datang menggunakan mobil atau motor, bisa diparkir disana. Untuk biaya parkir sendiri, pengujung dihargai Rp. 20.000,- perkendaraan. Sedangkan biaya masuk kelokasi Rp. 40.000,- per pengunjung. Karena kami datang bertiga, kami di charge dengan harga Rp. 120.000. Harga ini diluar harga penyewaan tenda dan senter dan kayu bakar.

Sarapan Sucuk, Kare Ekmek dan Cay

Untungnya kami membawa tenda, matras dan sleeping bag sendiri, sehingga kami tidak perlu merogoh kocek lagi. Untuk penyewaan tenda harga sangat bervariasi. Paling murah seharga Rp. 40.000,- tenda ukuran dua orang. Jika ingin menggunakan peralatan lainnya seperti matras dan senter tenda, pengunjung akan dikenakan biaya tambahan.

Karena kami sudah membawa semua peralatan, kami hanya meminta kayu bakar dan senter tenda. Masing-masing dihargai Rp. 20.000,-

Untuk lokasi camping sendiri, saya merasa lokasi sangat bagus karena selain lokasinya ada diatas bukit yang artinya pengunjung bisa menikmati langit dengan bintang dan bulannya, juga karena udaranya yang enak. Berbeda dengan puncak, Pabangbon tidak terlalu dingin. Disini pengunjung masih bisa nyaman dengan mengenakan jaket tipis atau bahkan hanya menggunakan T-Shirt.

Mencari tempat untuk getaway dari sumpeknya Jakarta untuk weekend? Pabanbon mungkin bisa menjadi alternatif. Hanya saja harus siap-siap merogoh kocek. Apalagi kalau kalian belum punya peralatan camping.

0 comments: